Sudut Dilan Gerakkan Semangat Literasi

BANDUNG – Rencana Gubernur Jabar Ridwan Kamil membuat sudut Dilan di area GOR Saparua, Kota Bandung mendapat respons positif pegiat literasi. Rudiat, penggerak literasi menilai, hal itu sangat baik jika substansinya pengembangan dan memasyarakatkan literasi, seperti diinginkan gubernur.

Menurut pria yang tahun 2017 diundang Presiden Joko Widodo ke Istana Negara karena aktivitas mendorong literasi ini, jika tujuan pembangunan sudut Sudut Dilan seperti itu, menunjukkan gubernur memiliki perhatian terhadap perkembangan literasi. Dalam mengajak generasi milenial gemar membaca. Terlebih ketika dibarengi perhatian dan regulasi kepada para pegiat literasi, yang sampai saat ini kebanyakan berjalan sendiri.

“Untuk kebijakannya Pak Gubernur bisa mengeluarkan peraturan gubernur (pergub), agar para pegiat literasi yang bergerak di pinggiran dapat bertahan dan diberikan dukungan,” kata Rudiat, Sabtu (2/3).

Dia menilai, terlepas adanya pro dan kontra yang mengemuka, sudut Dilan harus betul-betul memberi manfaat untuk ruang literasi. Bagi masyarakat, khususnya generasi milenial. Oleh karena itu, terkait rencana pembuatan sudut Dilan seharusnya tidak perlu diperdebatkan. Sebab, nama Dilan sendiri diberikan sebagai bentuk apresiasi dari karya sastra, yang diangkat dalam bentuk film layar lebar.

“Artinya, itu hanya bentuk apresiasi. Memiliki tujuan mengajak agar generasi milenial tertarik dengan literasi dan karya sastra,” kata pria asal Cimaung, Kabupaten Bandung ini.

Rudiat meyakini, konsep sudut Dilan sebetulanya bermakna baik. Namun, adakalanya persepsi masyarakat bisa saja berbeda. Sehingga, jika ada pro dan kontra maka, hal itu wajar.

Pria yang akrab disapa Mang Yayat ini mengatakan, sudut Dilan nantinya bisa menjadi ruang publik untuk peningkatan literasi. Bahkan, para pegiat literasi dari berbagai komunitas siap berkalaborasi. Agar sudut Dilan sesuai dengan esensi tujuan yang diucapkan gubernur.

“Jadi kalau untuk sarana dan wahana literasi, sah-sah saja, karena media untuk meningkatkan literasi bisa dengan apa saja,” cetus Yayat, yang telah menggeluti dunia literasi belasan tahun lamannya.

Kendati begitu, untuk peningkatan literasi secara menyeluruh dan efektif harus ada sebuah gerakan yang bisa membuat efek positif. Dengan melibatkan banyak pihak.

Tinggalkan Balasan