Sistem Absensi Swafoto, PNS Tidak Bisa Bohong

BANDUNG – Untuk mewujudkan transparansi dan bisa dijadikan bukti, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) akan melakukan ujicoba absensi online dengan sistem swafoto.

Sekretaris Daerah Iwa Karniwa mengatakan, penerapan sistem absen online berkonsep swafoto akan diujicoba dulu dalam waktu dekat. Sehingga, melalui sistem ini laporan kehadiran akan lebih transparan dan pengumpulan data dapat lebih cepat lantaran menggunakan aplikasi smartphone.

Pemprov Jabar kini tengah mematangkan penerapan sistem absensi tersebut dengan melakukan kajian bersama bidang terkait. Namun, untuk menerapkan sistem ini harus memiliki hanpone android yang kompatibel dengan aplikasinya.

“Jadi kendala, tidak seluruh ASN mempunyai handphone yang sama. Itu yang sedang kita carikan solusi. Kita tidak semua punya (smartphone), terutama di daerah yang sinyalnya tidak ada,” kata Sekda Jabar Iwa Karniwa di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa. (12/2).

Dia mengungkapkan, penerapan sistem absensi daring swafoto saat ini masih dalam tahap uji coba. Nantinya para PNS, tenaga honorer dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) akan diwajibkan mengisi daftar kehadiran dengan cara berswafoto melalui ponsel pintarnya.

Iwa memastikan, akan mengetahui PNS dan non-PNS. Sehingga, cara ini dinilai paling efektif. Sebab, akan diketahui secara langsung.

’’Saya bisa langsung tahu, siapa yang masuk dan tidak. Karena datanya masuk ke ruangan saya nantinya,” ucap Iwa.

Dia memaparkan, absensi online swafoto atau memakai sistem face recognition ini akan memberikan identitas dan lokasi pegawai secara jelas. Bahkan, pose swafoto juga harus dilakukan secara langsung, tidak bisa memakai foto yang disimpan di memori sehingga lebih transparan.

“Ini untuk kedisiplinan juga bisa diketahui dalam waktu sekejap dan tidak dimanipulasi,” kata Iwa.

Pemprov saat ini terus berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jabar mengenai pola penerapan sistem ini. Dia berharap melalui sistem ini kedisiplinan PNS Jabar akan lebih meningkat.

“Kepala BKD membahas soal peningkatan disiplin ASN, salah satunya pengembangan sistem informasi mengenai kepegawaian dan absen. Ini masih tahap uji coba. Ini mungkin yang paling canggih,” tutur Iwa. (yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan