Partai Koalisi Minta Pembentukan Anak Usaha BUMD Jangan Terburu-buru

Sebagai catatan, kata Iwan, KBB sudah mempunyai BUMD berbentuk PT yang bergerak dalam bidang air bersih. Ini pun masih banyak yang harus dibenahi secara menyeluruh, sebab sejauh ini belum menikmati deviden sebagai tambahan PAD yang signifikan. “Dengan suntikan modal sejak berdirinya BUMD sebesar Rp 32 miliar, masih harus dibenahi secara serius supaya mendapatkan untung bukan sebaliknya (rugi),” terangnya.

Iwan juga memastikan, sebagai partai koalisi akan terus memberikan masukan yang konstruktif kepada Bupati terkait hal tersebut agar KBB ke depan bisa jauh lebih maju. “Kalau belum dianggap perlu ya nggak usah lah (pembentukan anak usaha), maksimalkan dulu yang ada serta intensifkan dan ekstensifikasi penerimaan dari sektor PAD. Yang paling penting, konsentrasi dengan target capaian pembangunan yang telah tertuang dalam RPJMD,” harap Iwan.

Untuk diketahui, BUMD KBB, PT Perdana Multiguna Sarana (PMgS) akan mengkaji rencana pendirian lima anak usaha di tahun ini. Hal itu sesuai dengan instruksi Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna usai melakukan pertemuan dengan jajaran BUMD pada Senin (9/9/2019).

Direktur BUMD PT PMgS, Denny Ismawan membenarkan, jika Bupati ingin melakukan percepatan pembentukan lima anak usaha di bawah BUMD PT PMgS. “Pak bupati inginnya cepat membentuk anak perusahaan dari BUMD, kami akan lakukan kajian dulu apakah anak usaha ini murni dari APBD modalnya atau melibatkan pihak swasta. Targetnya di tahun 2020 bisa terwujud,” kata Denny di Padalarang, baru-baru ini. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan