Minim Tempat Sampah Jadi Penyebab Sampah Berserakan di Alun-Alun Lembang

JABAR EKSPRES – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat baru saja meresmikan alun-alun Lembang, pada Jumat 8 Desember 2023 lalu.

Diketahui, alun-alun Lembang sebelum direvitalisasi hanya memiliki luas areal 225 meter persegi. Pemkab Bandung Barat merombak seluruh areal tersebut dengan berbagai fasilitas publik, mulai dari taman beralas rumput sintetis, lapangan basket, skatepark, playground, serta pelataran yang berisi informasi soal landmark di kawasan Lembang.

Pasca dibukanya untuk umum, alun-alun menjadi primadona untuk mengisi hiburan masyarakat, tak ayal setiap harinya alun-alun dipenuhi pengunjung yang datang.

Banyaknya pengunjung yang datang sebuah persoalan baru pun muncul, salah satunya sampah yang berserakan mulai dari sampah plastik, sisa makanan bekas dan lainya.

BACA JUGA: Jelang Nataru, Disparbud KBB Cek Kesiapan Sejumlah Objek Wisata di Lembang

Salah satu warga Lembang, Dini (27) mengaku banyaknya sampah yang dibuang pengunjung secara sembarangan membuat wajah baru alun-alun Lembang terkesan jorok dan kumuh. Padahal itu digunakan sebagai tempat bermain anak-anak.

“Padahal bagus sudah banyak fasilitas untuk publik. Tapi sayang banyak sampah yang berserakan,” ujar Dini kepada wartawan, Senin, 11 Desember 2023.

Ia menilai, minimnya tempat pembuangan sampah di alun-alun Lembang, membuat pengunjung bingung. Pasalnya, tempat pembuangan sampah hanya ada di beberapa titik tertentu di lokasi tersebut.

“Harusnya ada tempat pembuangan sampah di beberapa titik. Jadi pengunjung yang membawa makanan bisa langsung buang sampah ke tempatnya,” imbuhnya.

Menanggapi hal itu, Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat Arsan Latif mengakui kondisi alun-alun Lembang pasca diresmikan, kondisinya sudah memprihatinkan. Pasalnya, sampah berserakan dimana-mana.

“Kemarin saya langsung meminjau alun-alun Lembang. Saya mendapati sampah bekas kantong makanan, botol air mineral,  dan keresek di bangku, rumput sintetis, di bawah pohon, dan beberapa titik lainnya,” ungkap Arsan.

BACA JUGA: Pemkab Bandung Barat Harus Bayar Rp116 Miliar Jika Ingin Pertahankan Pasar Panorama

Menurutnya, kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan masih sangat rendah. Dia pun kaget saat mendapati sampah berserakan di setiap penjuru alun-alun.

Meskipun demikian, Ia enggan untuk menegur para pengunjung dan memilih untuk memungut sendiri sampah-sampah tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan