Panitia SNMPTN Terapkan Sistem Ganjil-Genap

LEMBAGA Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) menerapkan sistem ganjil genap NISN pada proses seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) 2019. Hal itu dilakukan agar siswa lebih mudah dalam mendaftar.

“Untuk memberikan kesempatan lebih baik kepada siswa untuk mendaftar, sistem SNMPTN menerapkan giliran untuk login berdasarkan NISN ganjil genap. NISN ganjil diberikan giliran pada jam ganjil 13.00-14.00 WIB, 15.00-16.00 WIB, dan seterusnya dan sebaliknya,” ujar Ketua LTMPT Ravik Karsidi melalui media sosial twitter Sekretariat SNMPTN, Sabtu (16/2).

Ravik menjelaskan, mekanisme pendaftaran peserta SNMPTN diatur dengan NISN ganjil genap agar tidak memberatkan server. Hal itu membuat banyaknya siswa yang gagal finalisasi hingga sekarang.

Adapun pemilik Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) ganjil hanya dapat mulai melakukan pendaftaran pada jam ganjil seperti 13.00-14.00, 15.00-16.00, 17.00-18.00 dan seterusnya.

Sebaliknya, jika calon pendaftar SNMPTN memiliki nomor genap, maka mereka hanya dapat mulai mendaftar pada jam genap seperti 12.00-13.00, 14.00-15.00, 16.00-17.00 dan seterusnya.

Menurut catatan LTMPT per Jumat (15/2), sebanyak 442.845 siswa sudah mendaftar SNMPTN. Namun, ada 51.325 siswa yang belum melakukan finalisasi.

Hal itu terjadi karena berbagai kendala dialami para siswa. Misalnya, website SNMPTN 2019 http://web.snmptn.ac.id yang tak jarang sulit diakses, sehingga banyak pendaftar yang belum kembali login untuk finalisasi.

Meski demikian, Koordinator Pelaksana Teknis LTMPT Budi Prasetyo mengatakan, pihaknya tidak akan melakukan finalisasi otomatis bagi siswa yang sudah melakukan pendaftaran. Pasalnya, siswa tersebut kemungkinan masih ingin mengubah pilihan.

“Finalisasi otomatis berbahaya karena hak siswa yang sudah mendaftar dan masih ingin mengubah pilihan prodi dan PTN akan hilang,” ujarnya saat dihubungi JawaPos/Jabar Ekspres Group, Jumat (15/2).

Menurutnya, proses otomatis akan menghilangkan kesempatan bagi siswa. “Jadi kita takut disalahkan kalau ada siswa yg memang belum finalisasi karena masih belum firm memutuskan,” tegas Budi. (jpc)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan