Lantik Ribuan Laskar Juara untuk Desa

BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengukuhkan ribuan kader, penggerak desa, dan penyuluh keluarga berencana sebagai Laskar Juara Majukan Desa (Laju Desa).

Hadir sekitar 3.500 tenaga lini lapangan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), 2.000 tim penggerak desa/kelurahan (TPD/TPK), serta perwakilan kader dari Forum Pos KB di 27 kabupaten/kota yang jumlahnya 65.000.

Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil menargetkan Laju Desa dapat menyelesaikan dua pekerjaan rumah yang dinilai mendesak di desa. Pertama, ketimpangan sosial antara desa dan kota. Kedua, upaya pencegahan stunting atau kegagalan tumbuh kembang alias kecebolan.

”Laju Desa adalah semangat baru, karena kita harus maju, tidak boleh mundur,” kata dia pada acara Penyuluh KB Ngariung (Prung) di Sarana Olah Raga (SOR) Arcamanik, Jalan Arcamanik, Kota Bandung, Sabtu (4/5).

Untuk itu, Gubernur mendorong Laju Desa agar menyukseskan visi misi Jawa Barat Juara Lahir Batin, yang di antaranya men­gurangi ketimpangan sosial di desa yang diakselerasi melalui berbagai program berbasis ma­syarakat desa.

Menurutnya, program ung­gulan Pemdaprov Jawa Barat yang sedang berjalan seperti One Village One Company (OVOC), One Pesantren One Product (OPOP), Patriot Desa, Kredit Mesra, Mobil Siaga Desa, Mobile Puskesmas, Bum­desa, Desa Digital, Sadesha, Layad Rawat, dan banyak lagi.

”Jadi kami punya kader, peng­gerak desa, ada penyuluh KB. Kami andalkan beribu-ribu penyuluh ini dalam menyo­sialisasikan program – program pemerintah. Ini kalau lancar, Jawa Barat akan melompat,” ungkap Emil.

Menurutnya, di Jawa Barat sendiri terdapat 5.312 desa dan 645 kelurahan. Badan Pusat Statistik per April 2019 mencatat, 77,09 persen status desanya berkembang; 22,48 persen mandiri, dan 0,43 per­sen status desa tertinggal.

Sehingga, kata dia, program KB yang disertai dengan konsep pembangunan akan mengha­silkan SDM yang lebih baik, berdaya saing dan dapat hidup sejahtera. “Peran Laju Desa men­jadi strategis karena bersentuhan langsung dengan masyarakat. Sehingga mereka sangat dapat diandalkan,” katanya.

Tugas pertama dan mende­sak yang ditekankan Emil kepada Laju Desa adalah mencegah stunting atau ke­cebolan. Caranya dengan gencar berkampanye di desa-desa dengan menambah pengetahuan warga soal gizi dan sanitasi. “Ini demi ter­wujudnya Jawa Barat Zero Stunting,” sebut Emil.

Tinggalkan Balasan