Khawatir Keamanan Gesat

BANDUNG – Ratusan satpam yang biasa menjaga di sejumlah titik area perkantoran pemprov Jabar Gedung Sate siang tadi tidak terlihat. Hal ini, mengundang banyak kekhawatiran sejumlah pihak mengenai keamanan tempat berkantornya Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

Diketahui, tidak adanya para tenaga security tersebut disebabkan habisnya kontrak kerja antara Pemprov Jabar dengan perusahaan penyedia jasa pengamanan.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi 1 DPRD Jawa Barat, Syahrir mengaku menyayangkan tidak adanya tenaga keamanan di Gedung Sate. Padahal,   satuan pengamanan memiliki peranan penting untuk menjaga seluruh objek vital yang dimiliki Pemrov Jabar.

Dia mengaku, heran dengan terjadinya kekosongan tenaga security tersebut. Sebab, seharusnya pengadaan tenaga keamanan sudah menjadi kegiatan rutin untuk selalu ditenderkan.

Dia berpendapat, seharusnya kontrak yang dilakukan oleh Pemprov Jabar dengan perusahaan penyedia jasa pengamanan sudah bisa diketahui kapan habisnya. Sehingga,  sebelum habis dapat segera diketahui kapan harus di tender kembali.

“Kejadian semacam ini adalah kali pertama. Pada zaman Gubernur yang sebelumnya belum pernah terjadi,’’kata Syarir ketika dihubungi Jabar ekspres kemarin. (1/3).

Untuk itu, lanjut dia, rencanannya Komisi I akan segera segera berkoordinasi dengan menanyakan langsung kepada pengelolaan barang dan aset untuk mengetahui kenapa bisa terjadi.

Dia berharap, kekosongan tenaga keamanan di Gedung Sate harus segera diselesaikan dengan cepat, mengingat Gedung Sate  banyak terdapat obyek vital yang harus dijaga dan diamankan.

Sementara itu, berdasarkan pantauan satuan keamanan  Gedung Sate digantikan oleh petugas Keamanan Dalam (Kamdal) dan gabungan dari ASN dan non ASN.

Berdasarkan keterangan dari salah seorang Kamdal yang enggan disebutkan namanya mengaku, sekitar 340 satpam berstatus tenaga kontrak telah ditarik mundur oleh perusahaannya karena habis kontrak.

Untuk sementara pengamanan Gedung Sate ada 9 orang Kamdal dibantu office boy dan Satpol PP.

Kondisi ini juga terjadi di rumah dinas Gubernur. Sedangkan sebelumnnya tenaga keamanan di Gedung Sate dijaga 55 petugas setiap Sift nya. Namun,  dengan pemberhentia tersebut jumlah keamanan menjadi sangat berkurang. Terlebih, akses keluar masuk di Gedung Sate ada 11 pintu.

Tinggalkan Balasan