Generasi Milenial Gunakan Hak Pilih

BANDUNG – Generasi milenial, saat ini menjadi fokus bagi Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) untuk diberikan edukasi agar mau menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) nanti.

Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media Masa Kominfo Gun Gun Siswadi mengatakan, generas milenial harus peduli dengan adanya demokrasi dan akan diselenggarakannya pemilu. Namun, untuk mengarahkan ini, butuh edukasi dan sosialisasi kepada mereka.

Menurutnya, tugas Kominfo saat ini memberikan pencerahan mengenai pentingnya memperoleh informasi positif mengenai pemilu. Sehingga, generasi milenial tidak terpapar dengan berita-berita hoaks yang memiliki konten negatif.

’’Generasi milenial sangat rentan terpengaruh oleh konten kabar hoaks. Sebab, mereka sangat akrab dengan yang namanya gadget,”jela Gun Gun ketika ditemui di SMA 2 Bandung kemarin. (24/1).

Untuk itu, edukasi dan pemahaman mengenai pentingnya memilah dan memilih informasi untuk generasi mileneal sangat penting. Sehingga, harapannya mereka menjadi generasi cerdas dan menggunakan hak pilihnya dengan baik.

Sementara itu Ketua KPU Jabar Rifki Ali mubarok mengatakan, Acara ini mekankan untuk memberikan informasi tentang pelaksanaan pemilu untuk Pilpres dan Pileg. Sebab, Generasi milenial kebanyakan adalah pemilih pemula. Namun, harus menggunakan hak pilihnya secara cerdas dan berdaulat.

Dia menuturkan, selama ini KPU juga sudah melakukan sosialisasi berupa pendidikan pemilu dan Informasi dan terus menyosialisasikan pemilu Pilpres dan Pileg keberbagai kalangan.

’’Itu butuh informasi yang harus disampaikan, karena pada pelaksanaannya dengan lima suara ini kita khawatirkan banyak terjadi kesalahan dalam memilih,”cetus Rifki.

Dia menilai, keberadaan pemilih pemula merupakan suara potensial pada ajang pemilu. Namun, seringkali perkembangan informasi mereka cendurung antipati terhadap adanya pemilu.

Hal ini terjadi, karena banyak informasi mengenai masalah ini didapat oleh para milenial dengan sumber yang tidak jelas.
Kondisi ini dikhawatirkan menjadi apriori terhadap adanya pemilu bagi generasi milenial.

’’Maka jika pemilih pemula ini memperoleh informasi yang positif mengenai pemilu maka harapannya bisa disebar kepada teman-temannya bahwa pemilu itu menyenangkan,”kata dia.

Rifki menambahkan, selama ini, untuk pemilih pemula di Indonesia berjumlah sekitar 17 juta. Sedangkan untuk di Jawa Barat hanya 500 ribu pemilih dengan usia 17 sampai 20 tahun.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan