Tindak Tegas Pembuang Limbah

BANDUNG – Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Besar Harto Karyawan turun tangan berkait masih adanya industri yang membuang limbah langsung ke sungai Citarum.

Untuk itu Karyawan menandaskan, jika keukeuh perusahaan itu membuang limbah ke sungai, maka akan berurusan langsung dengan hukum.

”Langkah ke depan, hukum kita kedepankan. Kalau masih bandel dan membuang limbah maka berhadapan dengan hukum oleh Polda Jabar,” ujar Mayjen TNI Besar Harto Karyawan, usai Gebyar Edukasi 3R KKN Tematik Citarum Harum di Katapang, kemarin (31/7).

Karena itu pihaknya terus mengimbau industri agar menaati aturan dan komitmen yang sudah disepakati yaitu mempunyai instalansi pengolahan air limbah (IPAL), memperbaiki IPAL yang sudah ada dan kapasitasnya harus sesuai dengan produksi yang ada.

Menurutnya, Kemenko Maritim direncanakan akan mengumpulkan industri yang masih membandel untuk diingatkan agar tidak melakukan pembuangan limbah ke sungai Citarum.

”Kalau saya, wadan ekosistem membatasi jangan sampai mereka membuang limbah ke sungai, mengingatkan dan memberitahu mereka,” ungkapnya.

Dirinya menambahkan, saat ini satuan petugas Citarum Harum terus bekerja keras untuk melakukan pengawasan dan pencegahan terhadap Sungai Citarum. “Kita bekerja 1 kali 24 jam, merencanakan pekerjaan, melakukan kegiatan dan malam mengevaluasi. Demikian selanjutnya,” tegasnya

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohammad Nasir meminta perguruan tinggi dan dosen yang tengah melakukan penelitian tematik untuk diarahkan mendukung program Citarum Harum. Selama ini, katanya riset-riset yang ada di perguruan tinggi belum menyentuh pada persoalan Sungai Citarum.

”Semua riset tematik yang berjalan bagaimana dikonsentrasikan di Citarum. Seperti soal riset pengolahan limbah dan soal penjernihan air. Ini baru berjalan kemarin, sama sekali selama ini belum ada menyentuh Citarum,” ujarnya

Menurutnya, riset-riset yang menyangkut Citarum harus terus dikawal agar tetap berjalan dan bermanfaat. Terkait masalah biaya riset yang selalu menjadi keluhan peneliti diharapkan kementerian lain yang memiliki dana besar dan fokus di program Citarum Harum bisa mendukung.

Selain itu, ia menuturkan keberadaan program Gebyar Edukasi 3R (Reuse, Reduce dan Recyle) KKN Tematik Citarum Harum yang melibatkan 2600 mahasiswa dari 19 perguruan tinggi lebih diharapkan bisa mewujudkan Citarum bersih.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan