Ribuan Umat Gelar Aksi Bela Tauhid

BANDUNG – Ribuan orang tergabung dalam Aliansi Pejuang Tauhid menggelar unjuk rasa bertajuk Aksi Bela Tauhid. Aksi itu sebagai upaya menyikapi kasus pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid di Kabupaten Garut beberapa waktu lalu.

Mereka beranjak selepas salat Jumat dari Masjid Pusdai Jawa Barat menuju Gedung Sate dengan mengibarkan bendera dan mengenakan berbagai atribut bertuliskan kalimat tauhid. Masa aksi berasal dari berbagai kelompok tersebut menuntut pemerintah menuntaskan kasus yang dianggap telah melukai hati umat Islam di seluruh dunia.

Penanggung Jawab Aksi Agah Roni menyebut bendera tauhid merupakan milik seluruh umat Islam dan bukan milik organisasi mana pun. Untuk itu, mereka meminta ketegasan pemerintah serta aparat keamanan untuk melindungi simbol-simbol umat Islam.

”Kami juga meminta pemerintah memberikan jaminan bahwa bendera tauhid bertuliskan kalimat Laa Ilaahha Illallah Muhammadur Rasulullah tidak disangkutpautkan dengan gerakan HTI (Hizbut Tahrir Indonesia),” kata Agah di Bandung, kemarin.

Dikatakan dia, melalui aksi unjuk rasa itu, pihaknya ingin menegaskan jika para pejuang tauhid merupakan warga muslim Jawa Barat yang sangat memegang teguh Alquran dan Assunah sebagai pedoman dan petunjuk hidup sesuai tuntunan dan ajaran Nabi Muhammad SAW.

”Kami juga adalah warga muslim Jawa Barat yang mengakui sekaligus mencintai NKRI yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,” kata dia.

Pada kesempatan tersebut, selain menyuarakan tuntutan dan pernyataan sikap, pihaknya sangat mengecam keras pembakaran bendera kalimat tauhid yang dilakukan para oknum Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Dia meminta para pelakunya diproses secara hukum yang adil.

Agah menyatakan, pihaknya mendukung Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang telah meminta para pelaku untuk menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh umat Islam. Pasalnya, perbuatan pelaku telah menyebabkan kegaduhan di masyarakat.

”Kami juga menuntut pimpinan pusat Ansor dan Banser bertanggung jawab dan benar-benar mampu membina, mengarahkan, serta mengendalikan seluruh anggotanya agar kejadian itu tak terulang,” kata dia.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum turut naik podium yang dibawa masa. Dia meminta agar masyarakat Jawa Barat menahan diri dalam menyikapi kasus pembakaran bendera berkalimat tauhid tersebut. Dirinya pun mengimbau masyarakat tidak bergerak atas dasar emosional semata.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan