Pembangunan Infrastruktur Berdampak pada Ekonomi

JAKARTA – Pembangunan infrastruktur dinilai memiliki dampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi. Selain mengatasi ketimpangan antara pusat dan daerah, pembangunan infrastruktur dapat mengurangi biaya produksi menjadi lebih murah.

”Infrastruktur yang sudah dibangun Presiden Jokowi cu­kup drastis dan dampaknya pada perekonomian cukup besar. Secara makro faktual, kalau misalnya presiden tidak menyediakan Rp 300-400 triliun untuk infrastruktur dan lainnya, pertumbuhan ekonomi pasti akan lebih rendah dari seka­rang,” ujar Kepala Kajian Makroekonomi, LPEM Universitas Indonesia Febrio N Kacaribu usai diskusi di Hotel Le Meridien, Jakarta, kemarin.

Dia menambahkan dampak dari pembangunan infrastruktur tidak bisa dirasakan dalam waktu setahun atau dua tahun, melainkan 4-5 tahun ke depan, di mana akan terasa dalam bentuk efisiensi biaya pro­duksi yang lebih rendah.

”Khususnya untuk masyara­kat yang tinggal di kota besar, masalah yang sering dihadapi itu kemacetan dan biaya eko­nomi yang tinggi karena harus mengantar barang dengan harga mahal,” ujarnya.

Selebihnya, manfaat infra­struktur tentunya akan dirasa­kan sektor industri. ”Sebagai contoh, produsen sirup di medan itu ketika dia mem­beli gula dari Jawa biaya trans­portasinya lebih mahal diban­dingkan beli di Tiongkok. Jadi masalah infrastruktur memang nyata adanya,” jelasnya.

Sebelumnya, pemerintah mengaku optimistis pertum­buhan ekonomi mampu men­capai 5,2 persen sampai dengan akhir tahun. Meskipun pada kuartal III-2018, perekono­mian hanya tumbuh 5,17 per­sen secara year on year (yoy).Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan meski hanya tum­buh 5,17 persen di kuartal III tapi ekonomi Indonesia mampu bertahan di tengah gejolak glo­bal. Berbagai tekanan nyatanya bisa dihadapi agar perekono­mian tetap tumbuh. (and/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan