Pakai Konsep Belajar Santri

Gandeng Kementerian Agama, Pemkab Purwakarta lakukan penguatan pendidikan karakter berbasis agama. Pemerintahan daerah di wilayah ini, ingin pelajar setingkat SMP bisa menguasai ilmu agama lebih banyak lagi. Layaknya pelajar dari madrasah Tsnawiyah.

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, mengatakan, kedepan akan ada kelas khusus bagi pelajar SMP. Jadi, kelas khusus ini, difokuskan pada penguatan pendidikan agama. Dengan begitu, pelajar SMP akan mendapatkan pelajaran agama ekstra banyak.

“Selama ini, pelajar SMP kita mendapatkan ilmu agama hanya dua jam dalam sepekan. Jika dibandingkan dengan pelajar tsnawiyah, jelas sangat jauh,” ujar Anne, pada peringatan Hari Santri Nasional, Senin (22/10) kemarin.

Menurutnya, dengan penguatan ilmu agama ini, diharapkan bisa memerbaiki akhlak para pelajar itu. Terutama, para pelajar yang tidak punya aktivitas membantu orang tua sepulang sekolah. Jadi, ketimbang bermain yang tidak jelas, lebih baik mereka ikut sekolah lagi dengan fokus pada program pelajaran.

“Untuk kurikulum, guru dan ruang kelasnya hal itu menunggu dari usula dari Kemenag,” ujar Anne.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto, mengatakan, tujuan kerja sama ini ingin pelajaran agama yang diperoleh pelajar SMP, minimal bisa setara dengan pelajar tsanawiyah. Sehingga, kedepannya diharapkan ada perubahan akhlak para pelajar. Sebab, sepulang sekolah mereka kembali mengikuti pendidikan penguatan agama.

“Jadi, kerja sama ini akan melibatkan Kemenag, MUI termasuk dewan pendidikan,” ujar Purwanto.

Dengan demikian, penguatan pendidikan ini diharapkan bisa menyantrikan para pelajar. Untuk teknisnya, hal itu menunggu usulan dari Kemenag. Mulai dari kurikulum, guru sampai lokasi pelajaran itu dilaksanakan.

Menurut Purwanto, alasan dipilihnya pelajar SMP, sebab usia pelajar tersebut sedang mencari jati diri. Sehingga, perlu diarahkan ke hal-hal yang positif. Apalagi, di era teknologi canggih ini, anak-anak tersebut jika tak dibentengi dengan agama, khawatir bisa terbawa arus negatif.

Sampai saat ini, lanjut Purwanto, jumlah murid SMP mencapai 40.425 pelajar. Dengan jumlah sekolah, 52 SMP negeri, 25 SMP swasta dan 36 SMP satu atap. Kedepan, puluhan ribu pelajar SMP ini akan digembleng ilmu agama, layaknya para santri. [bon]

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan