Ngopi Saraosna, Biarkan Rasa Yang Berbicara

Ngopi Saraosna yang kerap digelar Pemerintah Provinsi Jawa Barat berhasil memenangkan piala dalam ajang Public Relation Indonesia Awards (PRIA) 2018. Ide program kehumasan ini awalnya dicetuskan secara sederhana oleh para pecinta kopi di lingkungan Humas Jawa Barat. Berikut kisahnya.

ANDY RUSNANDY, Surabaya

”NGOPI woy ngopi.. Ngopi ngapa ngopi.. Diem-diem bae.. Udah ngopi apa belom?” Ungkapan dalam sebuah tayangan video itu pernah begitu viral di berbagai media sosial. Orang tua, kawula muda, terus menerus membagikan video berdurasi pendek tersebut ke jejaring sosial mereka. Begitu ngetren dan lucunya anekdot tentang kopi.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan bukan saja ”tukang ngopi”. Tapi diam-diam dia juga pandai meraciknya. Di Grand Preanger, Bandung, Kamis (15/3) lalu, gubernur yang akrab disapa Aher ini memperagakan kepiawannya saat sesi ngopi bersama.

Didampingi barista lainnya, Aher memilih biji kopi dan menuangkannya ke dalam mesin penggiling. Biji kopi yang dipilihnya adalah biji kopi dari Gunung Puntang. Tangannya cekatan. Bak barista profesional. Tamu undangan yang hadir ”melongo”. Kemudian, Aher pun membagikan kopi racikannya kepada mereka.

Kepiawannya itu bukan kali itu saja diperagakan. Di setiap acara Ngopi Saraosna, Aher kerap beraksi. Sudah empat kali Humas Jawa Barat menggelar kegiatan itu. Semua kalangan, menikmati kopi dengan beragam sajian acara yang disuguhkan selama dua hari di pelataran halaman Gedung Sate. Gubernur Aher selalu hadir. Tak pernah absen.

Pada tahun 2017, Ngopi Saraosna diadakan sebanyak empat kali. Karena berkesinambungan, kegiatan ini kemudian diberi nama Ngopi Saraosna Volume 1, 2, 3, dan 4. Volume 1 digelar pada 19 Maret 2017 dengan melibatkan 40 stan petani kopi dan menghadirkan 4.000 pengunjung.

Ngopi Saraosna Volume 2 lebih heboh lagi. Digelar pada 13 Mei 2017 melibatkan 80 stan petani kopi dan menghadirkan 5.000 pengunjung. ”Nilai transaksi selama perhelatan senilai Rp 120 juta,” kata Kepala Bagian Publikasi Peliputan dan Dokumentasi Ade Sukalsah.

Volume 3 digelar bersamaan dengan peringatan HUT Provinsi Jawa Barat. Bertajuk Semarak Pesta Rakyat Jawa Barat selama dua hari pada 29-30 September 2017 di Gedung Sate. Terakhir, Volume 4, meski jumlah stan lebih sedikit dibandingkan sebelumnya, yakni sebanyak 70 stand, namun jumlah pengunjung yang hadir mencapai 15.000 orang lebih. ”Nilai transaksi mencapai Rp 310 juta. Volume 5 rencananya Mei 2018 ini,” ucapnya bangga.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan