Menakar Kekuatan Cagub-Cawagub Jabar 2018

Pasangan calon yang ada di provisi Jawa Barat yaitu pasangan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum kemudian pasangan ”Dua DM” yaitu Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi kemudian yang ketiga yaitu pasangan Tubagus Hasanudin dan Anton Charlian atau biasa disingkat ”Hasanah”. Kemudian keempat adalah pasangan Sudrajat dan Ahmad Syaikhu atau biasa dipanggil ”Asyik”.

Keempat pasangan ini memiliki karakteristik dan segmen yang berbeda dari setiap pemilihnya. Yang pertama pasangan rindu atau Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum, pasangan ini didukung dari segmen pemula kemudian didukung oleh ibu-ibu rumah tangga, dan didukung oleh masyarakat perkotaan.

Pasangan ini memiliki karakteristik pemilih yang jelas. Dalam artian secara target pasar bisa dilakukan targeting dengan baik.

Mengapa demikian, karena pemilih pemula adalah para pengguna sosial media yang cenderung mudah dijangkau menggunakan alat media sosial itu sendiri. Sebab, pemilih pemula biasanya terbuka dan sangat tinggi mengakses menggunakan sosial media.

Kemudian ibu-ibu rumah tangga. Mereka juga dipengaruhi oleh sosok Ridwan Kamil itu yang mungkin secara phisically mudah dikenal lebih mudah dilihat dibandingkan pasangan lain.

Kemudian, segmen selanjutnya itu masyarakat perkotaan yang cenderung mudah mengetahui keberadaan Ridwan Kamil karena pasangan ini sangat kuat menggunakan media sosial termasuk digital marketing.

Kemudian pasangan kedua adalah Dua DM yaitu Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi. Pasangan ini didukung oleh segmen yang jelas. Pertama, Deddy Mizwar dari sisi selebritinya atau tingkat popularitas dengan segmennya cenderung ada di ibu-ibu rumah tangga. Sedangkan Dedi Mulyadi adalah Bupati Purwakarta yang tentunya akan mendapatkan dukungan dari masyarakat Kabupaten Purwakarta dan sekitarnya.

Jadi jelas, ada dua segmen. Pertama, ibu-ibu yang lebih cenderung dideterminasi oleh sosok selebriti Deddy Mizwar. Sedangkan segmen keduanya pasangan ini adalah keberadaan Dedi Mulyadi yang sebagai Bupati Purwakarta.

Untuk pasangan ketiga yaitu pasangan Sudrajat dan Syaikhu (Asyik) yang didukung dari PKS dan Gerindra. Pasangan ini mendapatkan dukungan dari pemilih loyalis dari kedua partai tersebut. Di mana karakter pemilih PKS sangat loyalis pada partainya. Karena itu, pasangan ini akan sangat mengandalkan kemampuan identitas partai atau identifikasi partai dalam mendapatkan atau memperoleh suara dari para pemilihnya mereka. Modal awal dari pasangan ini adalah modal awal pemilu legislatif dari kedua partai politik ini.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan