Gubernur Akan ”Dandani” Cirebon

CIREBON – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, meninjau sejumlah lokasi ikonik di Kota Cirebon, kemarin (14/11). Salahsatu yang dia kunjungi diantaranya Alun-alun Kejaksan Kota Cirebon, Gedung Negara/kantor Bakorwil III Jabar Kota Cirebon, dan sejumlah lokasi lainnya di Kota Cirebon.

Dari tinjauan Emil, panggilan akrabnya, dia merencanakan rancangan desain ruang publik yang bisa jadi identitas kota, dengan memenuhi aspek kenyamanan, keselamatan, keamanan, aksesibilitas, dan daya tarik (attractiveness), sebagai ruang publik atau titik kumpul masyarakat.

Lebih lanjut Emil menjelaskan bahwa wajah Jawa Barat ke depan, dia inginkan menjadi Provinsi Pariwisata. Jawa Barat memiliki gunung, pantai, danau yang bisa diolah jadi Pariwisata alami.

Untuk perkotaan, tambahnya, bisa jadi potensi pariwisata sejarah, wisata belanja, dan wisata kuliner. ”Kalau di Cirebon tahun depan kita bersepakat alun-alun Kejaksan akan kita olah. Akan ada basement untuk kebutuhan parkir, karena kunjungan wisata religiusnya meningkat,” katanya.

Kemudian, Tugu Proklamasi di Kota Cirebon akan dibenahi supaya lebih memiliki daya tarik. Lalu, Emil berencana membenahi zona kaki lima di titik-titik keramaian di Kota Cirebon. Setelah itu, jalan Siliwangi Kota Cirebon, akan ditata supaya bisa jadi jalan utama.

”Seperti kalau di Bandung ada Jalan Asia Afrika, jadi ka­lau ada parade bisa dilangs­ungkan di situ,” katanya.

Kemudian Gedung Negara/ kantor Bakorwil III Jabar, di­mana per-Januari 2019 sudah tidak beroperasi lagi sebagai kantor Bakorwil. Maka gedung bisa dimanfaatkan untuk ke­butuhan lain.

Sementara dalam konteks pa­riwisata, kata Emil, gedung ini bisa dikonsepkan sebagai pusat budaya. ”Jadi kalau wisatawan datang mau lihat tari-tarian mau lihat angklung musik daerah bisa ke sini,” katanya.

”Ini luas sekali, sehingga bisa juga ada gedung eks­pose untuk memamerkan kerajinan, pameran, bazar, kita bisa renovasi, bisa juga ada museum, dan restoran,” sebutnya.

Gubernur mengaku pihaknya akan menyiapkan dana seki­tar Rp15- 20 Miliar untuk “mendandani” wajah Kota Cirebon ini.

”Kombinasi alun-alun yang keren, tempat budaya, jalan utama, yakin akan mening­katkan waktu kunjungan lebih lama. Sekarang kekurangan Cirebon yaitu kita ga tau mau nongkrong dimana kan? Dengan ada Cipali, bandara, jumlah hotel meningkat me­nandakan banyak akses ke sini. Tapi kalau tidak dibenahi kan orang bosen,” terang Emil.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan