Dukung Dunia Pendidikan, Jabar Hibahkan Lahan Pemprov

BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menggelar pertemuan dengan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dede Rosyada, dalam rangka penyerahan dan penandatanganan dokumen hibah pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Gedung Pakuan Kota Bandung, kemrin (8/2).

Sekitar satu hektar lebih lahan Pemprov Jabar dihibahkan kepada UIN Jakarta yang selama 30 tahun statusnya pinjam pakai dari Pemprov Jabar ke UIN Jakarta. ”Kita memberikan satu hektar lebih kepada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berkedudukan di Tangerang Selatan tentu hibah ini adalah hibah dari Pemprov untuk kepentingan pendidikan,” kata Heryawan.

Aher berharap, lahan hibah ini bermanfaat bagi civitas akademika UIN, begitupun bagi generasi muda yang menimba keilmuannya di Universitas tersebut, terutama untuk Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) UIN.

Disamping itu kata Aher, ada kerjasama yang dilakukan oleh Pemprov Jabar dengan UIN yang menyangkut dengan pendidikan, yakni banyaknya para pelajar yang melanjutkan pendidikannya di Universitas tersebut.

”Sudah ada juga perjanjian kerjasama antara kita dengan UIN Syarif Hidayatullah selain kerjasama hibah lahan bentuk kerjasama pendidikan ke depan ada sejumlah mahasiswa yang mungkin dikirim oleh pemerintah Provinsi yang belajar secara khusus baik itu mahasiswa S1, S2, dan S3,” pungkasnya.

Lantik Dewan Pendidikan

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan  meminta kepada dewan pendidikan provinsi Jabar untuk meningkatkan pengawasan pada dunia pendidikan dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Aher menginginkan, dalam pelaksanaan pendidikan di Jabar tidak hanya transfer knowledge atau ilmu pengetahuan saja tapi juga pendidikan karakter.

Aher mengatakan hal itu kepada pengurus dewan pendidikan Jabar masa jabatan 2017 – 2022 yang baru saja Ia lantik di Aula Barat Gedung Sate Bandung. “Kita menginginkan, merencanakan, mendesain supaya pendidikan di Jabar adalah pendidikan berkarakter jadi pendidikan tidak hanya tranfser knowledge disaat yang sama juga pendidikan moral dan akhlak,” kata Aher.

Selain itu, dewan pendidikan yang beranggotakan para pakar dari berbagai bidang dan pemerhati pendidikan, melalui keahlian dan pengalamannya juga berhak untuk memberi masukan atau usulan bagi pengambil kebijakan untuk memperbaiki metodologi pengajaran, kurikulum, termasuk memperbaiki suasana pembelajaran bila dirasa kurang nyaman bagi para pelajar.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan