Diabetes Masih Jadi Ancaman Warga

CIANJUR – Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur mencatat, pengidap penyakit diabetes di Kota Santri mencapai ribuan kasus. Tidak hanya pada orang lanjut usia, tetapi diabetes kini juga mengancam generasi muda yang memiliki pola hidup kurang baik.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Neneng Efa Fatimah mengatakan, jumlah pengidap diabetes rata-rata bisa mencapai ratusan orang dalam setiap bulannya, atau jika setahun bisa mencapai ribuan orang.

“Memang tinggi, makanya perlu diantisipasi dengan gaya hidup dan pola hidup yang sehat, dan ini sangat penting untuk dilakukan agar bisa dihindari,” kata Neneng kepada Jabar Ekspres, kemarin (23/8).

Senada, Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD Cian¬jur, Toton, mengatakan, setiap hari minimal ada lima orang pasien diabetes yang diperiksa. Bahkan bisa lebih dari sepuluh ataupun 15 orang per harinya.

“Memang cukup banyak untuk pengidap diabetes ini, bukan hanya di Cianjur tapi sudah menyebar secara na¬sional bahkan mendunia, dan ini masih menjadi ancaman bagi warga,” ujar Neneng.

Menurutnya, penyakit diabetes akan sangat berbahaya ketika sudah menimbulkan pembusukan pada bagian tubuh. Selain itu juga ter¬jadinya komplikasi penyakit. “Sampai sekarang pun belum ada obat yang benar-benar menyembuhkan, tapi sebatas mencegah terjadinya komplikasi penyakit,” tutur Neneng.

Dia memaparkan, dalam kondisi sekarang, penyakit diabetes juga berpotensi menyerang generasi muda. Apalagi gaya hidup generasi milenial yang fokus pada gawai, sehingga mengenyampingkan olahraga.

“Kalau dulu usia rentan itu hanya di rentang 40 tahun ke atas, kini potensi juga pada mereka yang di bawah 40 atau bahkan di bawah 30 tahun. Mengingat pola hidup yang sudah serba instan dan mengkonsumsi junk food. Di samping itu mereka jarang berolahraga karena sibuk dengan smartphonenya,” kata dia.

Oleh karena itu, lanjut dia, harus ada perubahan pola hidup agar bisa meminimalisir potensi terkena diabetes. Deteksi dini pun perlu dilakukan, bukannya sudah ada gejala baru memeriksakan.

“Terpenting pola hidup yang sehat, makan yang seimbang antara sayur dan daging. Rajin berolahraga. Selalu periksakan gula darah, jangan menunggu gejalanya timbul,” pungkasnya.(bay/yhi)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan