Pemerintah Naikkan Anggaran PAUD

jabarekspres.com, JAKARTA – Halauan pembangunan pendidikan nasional tahun depan bakal sedikit bergeser. Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan, selama ini fokus pemerintah ada di pendidikan dasar dan mengengah (dikdasmen). Kedepan akan difokuskan untuk pendidikan anak usia dini (PAUD).

Pernyataan itu disampaikan Muhadjir usai pembukaan pertemuan Menteri-Menteri Pendidikan di Asia Tenggara (SEAMEO) dia Jakarta kemarin (25/17). Dalam pertemuan ini, Mendikbud Muhadjir dikukuhkan sebagai Presiden SEAMEO. Muhadjir menggantikan Presiden sebelumnya yakni Menteri Pendidikan Thailand Teerakiat Jareonsettasin.

Muhadjir mengatakan dari sisi anggaran, porsi untuk PAUD masih kecil. Dia menjelaskan dari total anggaran Kemendikbud yang mencapai Rp 39 triliun, sebanyak Rp 21 triliun di antaranya untuk dikdasmen (SD, SMP, SMA, dan SMK).

’’Sementara untuk PAUD, seperti TK dan prasekolah di bawahnya tidak sampai tiga triliun,’’ jelas mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu.

Padahal menurut Muhadjir pendidikan di PAUD tidak bisa disepelekan. Sebab, ada keyakinan bahwa penanaman pondasi karakter yang efektif adalah di usia-usia emas. Di mana anak usia PAUD masuk kategori usia emas dalam teori perkembangan anak.

Muhadjir mengatakan, ba­nyak sekali agenda pening­katan kualitas pendidikan di tingkat PAUD. Seperti pening­katan kualitas kurikulum pembelajaran di PAUD. Se­hingga bisa lebih menyesu­aikan kebutuhan perkembangan anak-anak. Lalu terkait dengan kompetensi guru-guru PAUD. Aturannya guru PAUD seharusnya minimal bergelar sarjana (S1). Namun pada praktiknya masih ba­nyak guru PAUD yang belum S1.

Dia bersyukur upaya pe­merintah meningkatkan kua­litas PAUD mendapatkan dukungan dari menteri-men­teri pendidikan se Asia Teng­gara. Di antaranya melalui pembentukan SEAMEO Re­gional Center for Early Child­hood Care Education and Parenting (CECCEP) di Lembang, Jawa Barat.

Direktur Sekretariat SEAMEO Gatot Hari Priowirjanto men­gatakan, langkah pertama yang dilakukan oleh CECCEP adalah membangun jaringan di ting­kat Asia Tenggara dahulu. ’’Ja­ringan ahli, pelaku, serta pihak-pihak yang menjalankan pen­didikan anak usia dini dengan baik. Kita gali praktik-praktik terbaiknya,’’ katanya.

Kemudian setelah itu dila­kukan riset-riset bersama untuk pengembangan pen­didikan di tingkat PAUD. Tidak ketinggalan juga stu­di atau riset terkait standarisasi guru di taman kanak-kanak. Menurut Gatot negara Asia Tenggara yang cukup baik menjalankan pendidi­kan level PAUD adalah Malaysia dan Filipina. (wan/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan