Kamagaca Kembalikan Budaya Baca Buku

bandungekspres.co.id, LENGKONG – Pesatnya perkembangan teknologi di zaman sekarang ini membuat anak-anak perlahan mulai melupakan budaya membaca buku. Jika dilihat, banyak anak-anak zaman sekarang ini lebih sering memainkan gadget-nya dibandingkan membaca buku.

Di sekolah GagasCeria Bandung, penurunan minat baca pada anak terlihat pada satu semester terakhir ini. Seperti yang diucapkan Wakil Kepala Sekolah Gagasceria Dewi Yuliani kepada Bandung Ekspres dalam kegiatan Kariaan Maca Gagasceria (Kamagaca) di Sekolah GagasCeria, Jalan Malabar, Kota Bandung, kemarin (3/3).

”Buku itu jendela ilmu. Tapi anak-anak zaman sekarang terlalu fokus dengan gadget mereka. Melihat minat baca anak-anak turun selama satu semester terakhir. Akhirnya, GagasCeria membuat acara Kamagaca ini,” ujar Dewi.

Kamagaca merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menjadikan proses membaca menjadi bagian dari diri anak. ”Tujuan kami adalah menjadikan buku sebagai bagian dari diri anak-anak karena mereka adalah generasi penerus bangsa. Jangan sampai buku-buku tidak terjamah dan digantikan oleh gadget,” ucapnya.

Dia juga menuturkan, Kamagaca ini merupakan kegiatan literasi mulai dari pembacaan dongeng, bazar buku, art fair, hingga sumbang buku. Di acara yang berlangsung sepanjang Februari ini juga terdapat kegiatan readthon atau membaca buku bersama, senam Kamagaca, dan tukar buku di area parkir SD GagasCeria.

”Selain itu, di samping merayakan satu hari sebagai hari buku, kami membuat bulan Februari menjadi bulan buku,” ujarnya.

Meskipun acara Kamagaca berlangsung di lingkungan sekolah GagasCeria, masyarakat umum juga dapat ikut mengunjungi dan menikmati kegiatan tersebut. Seperti melihat karya anak-anak GagasCeria dalam kegiatan art fair dan bazar buku. ”Seminggu ini sekolah lain juga banyak yang berkunjung untuk melihat karya dari anak-anak,” ujar wakil kepala non akademik tersebut.

Orang tua siswa juga sangat mendukung dengan adanya kegiatan ini, sehingga sedikit demi sedikit kembali tertarik pada buku dan mulai mengurangi ketertarikannya pada gadget.

”Saya sangat mendukung acara ini, bagus buat anak saya, akhir-akhir ini dia jadi suka melihat-lihat buku, kalau di ajak ke toko buku dia pasti senang, dan perlahan mulai mengurangi memainkan gadgetnya,” ujar Dede, 31, salah satu orang tua murid Sekolah Dasar Gagasceria. (zeldy-job/fik)

Tinggalkan Balasan