bandungekspresco.id, BANDUNG – Seiring perkembangan teknologi, membuat status di laman media sosial kerap menjadi pemicu komunikasi negatif. Sebab, banyak netizen cepat memostingkan apapun, tidak memikirkan dampak.
Dari status itu pula, kerap berkembang menjadi bullying. Beberapa haters-sebutan untuk pemaki di sosial media—yang akhirnya dipidanakan.
Hal itu yang dikemudian coba dibenahi Facebook bersama Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB). Lembaga nonprofit yang fokus pada pengembangan anak muda, serta gerakan anti-bullying Sudah Dong itu mengadakan rangkaian tur Think Before You Share ke beberapa kota besar.
Kegiatan ini dilaksanakan juga sebagai bentuk sosialisasi agar bisa meminimalisir kejahatan melalui media sosial. Sebab, sudah banyak kasus kejahatan bermunculan yang ada akibat media sosial.
”Kegiatan ini dilaksanakan agar kita bisa menghargai orang lain dan apa yang harus dilakukan saat remaja tidak nyaman dengan konten yang dibagikan saat berselancar di dunia maya,” kata Sekretaris YCAB Farhan di Eduplex, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, kemarin (31/8).
Think Before You Share itu sendiri, kata dia, melibatkan banyak komunitas di beberapa kota besar. Intinya, mengajak mereka berdialog mengenai pentingnya berbagi secara bertanggung jawab atau responsible sharing. ”Selain itu kami bagikan juga mengenai tips untuk tetap aman saat online,” ungkapnya sambil menambahkan, tur tersebut dilaksanakan di Jakarta, Malang, Denpasar, Palembang, Balikpapan dan Bandung sebagai penutup rangkaian.
Head Of Economic Growth Initiatives, APAC Facebook Clair Deevy menjelaskan, setiap hari pengguna di seluruh dunia ada 88 juta pengguna di Indonesia memanfaatkan Facebook untuk terhubung dengan keluarga dan teman-teman mereka untuk berbagi dan mengekpresikan diri. Menurutnya, untuk menjaga para pengguna agar tetap aman saat online adalah inti dari apa yang dilakukan pihaknya saat ini.
”Dengan menggandeng YCAB dan Sudah Dong, tentu sangat membantu kami dalam menjangkau remaja di seluruh Indonesia,” ungkap Clair.
Menurut dia, Facebook berusaha untuk mendorong atau memulai percakapan dan menyediakan materi menarik. ”Termasuk membantu mereka mengeluarkan keputusan yang baik mengenai apa yang harus dibagikan dan tidak dibagikan saat online,” tambah Clair.