Emil Jadi Jaminan

[tie_list type=”minus”]Bobotoh Butuh 400 Bus[/tie_list]

Bandung – Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar memperkirakan butuh sekira 400 bus untuk memfasilitasi bobotoh pada laga puncak Piala Presiden kontra Sriwijaya FC, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Minggu (18/10) mendatang.

Sebelumnya, para pengusaha bus pariwisata menolak untuk diorder pada hari pelaksanaan Piala Presiden. Dengan alasan keamanan berangkat dan kepulangan bobotoh sangat riskan.

Kendati demikian, Umuh menyebut, pihak Organisasi Angkutan Darat (Organda) sudah bersedia memfasilitasi bobotoh khusus di laga final nanti.

”Paling tidak butuh 300 sampai 400 bus harus ada. Dari organda sudah menyiapakan dan bilang sanggup, kita lihat,” tutur Umuh di Mapolda Jabar Jalan Soekarno-Hatta kemarin (15/10).

Di samping itu, Umuh juga sedang gencar meminta tambahan jumlah tiket yang diperuntukan kepada suporter Persib. Mengingat, kuota yang diberikan pihak penyelenggara tak seimbang dengan jumlah bobotoh yang akan datang ke GBK.

”Saya minta tambah dan harus tahu dulu ini bus sudah siap atau belum. Harus koordinasi, jangan sampai nanti tiket diambil tapi kejelasan bus belum ada,” imbuhnya.

Mengenai itu, dia telah menghubungi pihak Mahaka Sport And Entertainment. Tentu saja dia berharap penuh ada kejelasan mengenai jumlah tiket.

”Kita masih menunggu kabar dari Pak Hasani (Abdulgani), mungkin beliau sedang sibuk tapi sudah menghubungi pak Maruarar Sirait,” paparnya.

Untuk diketahui Persib hanya diberikan sekira 30.000 tiket. Sementara kapasitas GBK sendiri bisa ditempati sekira 80.000 penonton. Sebab, kondisi stadion yang sudah tua, dikabarkan panitia hanya menyebarkan 70.000 tiket.

”Kami dapat 30.000 juga belum pasti, kalau saya akan usahakan terus minta ke Mahaka 70.000. Tapi kalaupun 30.000 tidak apalah, nanti setiap korlap kebagian,” ulasnya.

Dia mengaku, dia paham betul tak akan semua bobotoh bisa masuk ke dalam SUGBK. Namun rencananya akan disediakan layar raksasa di luar venue. Dia mewanti-wanti, jangan sampai ada tindakan yang memprovokasi.

”Berangkat ke Jakarta nanti, jangan tergiur kalau ditawari nonton bareng di luar stadion walaupun penjagaannya ketat. Kalau kita sorak-sorak seperti menantang,” imbaunya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan