Awal yang Baik Islah Jakmania dan Bobotoh

BANYAKNYA peristiwa kerusuhan antara suporter Bobotoh dengan The Jakmania membuat winger Atep Ahmad Rizal prihatin. Meski Persib Bandung menjuarai turnamen Piala Presiden 2015, hal itu menjadi ganjalan tersendiri bagi mantan pemain Persija Jakarta itu. Apalagi kondisi sepak bola Indonesia sedang dalam sanksi FIFA dan pemerintah.

”Saya sangat prihatin dengan rivalitas suporter di Indonesia yang sudah kelewat batas. Bobotoh dengan The Jakmania ini rivalitasnya sudah keluar jalur,” kata Atep Rizal kemarin.

Namun, dampak pertandingan final digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta bisa jadi sebagai awal mula penyelesaian pertikaian antar dua kubu suporter. Pasalnya, ketidakakuran Bobotoh dengan The Jakmania sudah terjadi sejak 1990-an. Artinya selama kurang lebih 15 tahun, konflik tersebut belum bisa ditangani oleh pihak-pihak berwenang.

”Sebenarnya ini awal yang baik buat islah antara The Jakmania dan Bobotoh terutama kalau Persib disambut dengan baik oleh The Jakmania di Jakarta. Persija pun juga akan disambut dengan baik di sana (Bandung),” sebut pemilik nomor punggung 7 itu.

Makanya, Atep berharap, mudah-mudahan setelah kejadian ini Bobotoh dan The Jakmania bisa berdamai. Tentu dengan maksud untuk memperbaiki sepak bola secara keseluruhan. Agar semua penikmat sepak bola bisa nyaman menyaksikan pertandingan di stadion tanpa ketakutan.

Masalahnya peran suporter bisa memberikan efek yang besar bagi tim. Walaupun kenyataannya harus mengorbankan nyawa untuk datang ke ibu kota. Sebab, di laga pamungkas melawan Sriwijaya FC, Pangeran Biru bisa menang 2-0 lantaran dukungan Bobotoh yang memenuhi stadion.

”(Kemenangan Persib) karena penampilan bobotoh yang sudah mengorbankan segalanya untuk datang ke GBK. Dan kami bermain untuk mereka,” tutur kapten tim tersebut.

Menurut bekas penggawa Timnas Indonesia itu, partai final kemarin berjalan seru dan menarik karena Laskar Wong Kito bermain dengan baik. Bahkan mereka tampil sangat menekan khususnya di babak kedua. Hanya saja Maung Bandung diuntungkan dengan gol cepat yang membuat Firman Utina dan kawan-kawan semakin percaya diri.

”Yang terpenting adalah kami ingin membuat sejarah baru, dan mengulang kembali sejarah. Kami bersyukur bisa mengulang kembali. Terima kasih semuanya,” pungkas gladiator yang pernah membantu Persib menjuarai Indonesia Super League (ISL) musim 2014. (agn/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan