Tinjau KPBS Pangalengan, Menkop Ungkap Langkah Koperasi Peduli untuk Bencana Sumatera

Tinjau KPBS Pangalengan, Menkop Ungkap Langkah Koperasi Peduli untuk Bencana Sumatera
Menteri Koperasi (MenKop), Ferry Juliantono, meninjau Pabrik Pengelolaan Susu Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Senin (22/12/2025). Foto Agni Ilman Darmawan
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Menteri Koperasi dan UKM (Menkop), Ferry Juliantono, meninjau Pabrik Pengelolaan Susu Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS) di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Senin (22/12/2025).

Di sela kunjungannya, Ferry juga menyampaikan langkah Kementerian Koperasi dalam merespons bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera.

Ferry mengatakan, Kemenkop telah membentuk Gerakan Koperasi Peduli sebagai bentuk solidaritas dan kehadiran koperasi dalam penanganan kebencanaan.

Baca Juga:Longsor Berulang di Kampung Walihir Bandung Barat Ancam Jalan Penghubung Dua KecamatanKertajati Disiapkan Jadi Bandara Utama Jabar, Pemkot Bandung Siapkan Rute Baru dari Husein

“Kemarin kita sudah membentuk gerakan koperasi peduli. Minggu lalu kita juga sudah mengirimkan barang-barang untuk air bersih, alat pengolahan air, barang kebutuhan dasar, serta kebutuhan ibu, perempuan, dan anak-anak,” ujar Ferry.

Ia menjelaskan, bantuan tersebut disalurkan melalui sinergi koperasi dengan pemerintah daerah dan pihak terkait untuk memastikan kebutuhan mendesak masyarakat terdampak dapat terpenuhi.

Terkait dampak bencana terhadap Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), Ferry mengakui ada sejumlah koperasi yang terdampak. Namun, hingga saat ini Kemenkop masih melakukan pendataan secara menyeluruh.

“KDMP yang terdampak memang ada, tapi masih kami inventarisasi bersama pemerintah daerah,” katanya.

Menurut Ferry, fokus utama pemerintah saat ini adalah pemulihan kondisi masyarakat di wilayah terdampak bencana. Setelah fase darurat dan pemulihan berjalan, barulah kebijakan lanjutan akan dipertimbangkan.

“Kita masih fokus pemulihan bencana dulu,” ujarnya.

Terkait kemungkinan restrukturisasi atau keringanan bagi koperasi yang terdampak, Ferry menyebut hal tersebut terbuka untuk dipertimbangkan, terutama agar koperasi bisa kembali bangkit pascabencana.

“Iya, mungkin kita akan pertimbangkan keringanan. Karena yang terpenting sekarang adalah fokus menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat,” tegasnya.

Baca Juga:Pembukaan Rute di Bandara Husein Jadi Sinyal Positif Iklim Usaha BandungEkonomi Dinilai On Track, Kota Bandung Masih Hadapi Permasalahan Ketimpangan Sosial dan Kesejahteraan

Ferry menambahkan, peran koperasi dalam situasi kebencanaan tidak hanya sebatas penyaluran bantuan, tetapi juga menjadi bagian dari pemulihan ekonomi masyarakat ke depan.

Oleh karena itu, penguatan koperasi pascabencana akan menjadi perhatian Kemenkop setelah tahap tanggap darurat terlewati.

0 Komentar