“Penguatan pendampingan keluarga miskin ekstrem juga menjadi perhatian, terutama melalui peran kecamatan dan kelurahan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, serta penguatan koordinasi dan kolaborasi antar lembaga,” jelas Adhitia.
Lebih lanjut, Adhitia menekankan pentingnya perubahan paradigma dalam penanganan kemiskinan. Menurutnya, pendekatan yang selama ini cenderung bersifat kuratif berbasis bantuan harus bertransformasi menuju pendekatan yang lebih holistik, kolaboratif, dan berbasis pemberdayaan.
Ia menilai, potensi kolaborasi dengan dunia usaha, komunitas pengusaha, lembaga pendidikan, serta organisasi sosial di Kota Cimahi sangat besar dan perlu dioptimalkan agar penanggulangan kemiskinan berjalan lebih berkelanjutan.
Baca Juga:Kesabaran Berbuah Gol, Ramon Tanque Menjelma Jadi Bomber MematikanWiliam Marcilio Tutup Bab di Persib dengan Sikap Hormat dan Syukur
“Penanggulangan kemiskinan bukan pekerjaan satu perangkat daerah saja, tetapi kerja kolektif kita bersama. Baik unsur pemerintah, lembaga usaha, lembaga pendidikan, lembaga sosial, dan lembaga kemasyarakatan lainnya. Dengan bekerja secara kolektif, saya yakin kita dapat mempercepat langkah menuju Kota Cimahi yang lebih sejahtera dan inklusif,” pungkasnya. (Mong)
