Patah Hati Berujung Duka,  Pria 28 Tahun di Cibinong Ditemukan Tewas Gantung Diri

Seorang Pria Lebih Pilih Habisi Nyawa Sendiri Dibanding Patah Hati di Cibinong
Saat jenazah pria berinisial EBP dievakuasi oleh pihak kepolisian. Foto: Regi/Jabar Ekspres/
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Suasana malam di sebuah permukiman di Cibinong yang biasanya tenang mendadak berubah mencekam.

Bisik-bisik warga terdengar pelan, sementara perhatian tertuju pada sebuah rumah bercat merah muda yang dipasangi garis polisi. Peristiwa sunyi itu berakhir tragis.

Di rumah tersebut, seorang pria berinisial EBP (28) ditemukan meninggal dunia. Kejadian itu meninggalkan duka mendalam bagi warga sekitar serta keluarga dan kerabat korban.

Baca Juga:Dari Bupati Termuda hingga OTT KPK, Ade Kuswara Kunang di Pusaran Dugaan Korupsi BekasiOTT KPK Seret Oknum Jaksa dan Pengacara di Bekasi, Dugaan Korupsi Berjamaah Menguat

Ketua RW 09 setempat, Teuku Herizal, mengatakan EBP diduga mengakhiri hidupnya setelah mengalami persoalan dalam hubungan asmara.

Namun demikian, ia menegaskan bahwa penyebab pasti masih menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian.

EBP diketahui bekerja sebagai mekanik di sebuah bengkel. Aktivitas pekerjaannya membuat ia jarang berada di rumah.

Meski begitu, korban dikenal sebagai sosok yang ramah dan mudah bergaul dengan warga sekitar.

EBP hidup seorang diri. Kedua orang tuanya telah meninggal dunia, sementara adiknya sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi di Solo. Ia tercatat telah menetap di lingkungan tersebut selama sekitar 17 tahun.

Kronologi Singkat

Kekasih korban yang berinisial T (16) mengungkapkan bahwa komunikasi terakhir dengan EBP terjadi pada dini hari.

Sekitar pukul 03.00 WIB, T menghubungi korban untuk mengingatkan salat subuh. Dalam percakapan tersebut, keduanya terlibat perdebatan terkait hubungan pribadi.

Baca Juga:Terungkap! KPK OTT 9 Orang Sebelum Segel Ruang Kerja Bupati BekasiKPK Perluas Penyidikan di Bekasi, Kantor Disbudpora Ikut Disegel

“Jam 3 subuh aku telepon ke dia mau bangunin solat subuh juga, abis solat subuh aku mau minta udahan, aku putusin dia,” jelas T saat ditemui.

Percakapan keduanya berlangsung sekitar dua jam dan terhenti sekitar pukul 04.30 WIB. Setelah itu, EBP tidak lagi merespons pesan maupun panggilan.

“Kita sempet ribut, dia bilang, harusnya kamu bunuh aku, aku kira bercanda dia, terus kata aku apa sih bercandanya gitu banget,” katanya.

Merasa cemas karena tidak mendapat kabar, T bersama adiknya mendatangi rumah EBP sekitar pukul 16.00 WIB.

Setelah beberapa kali memberi salam namun tidak ada jawaban, mereka memutuskan masuk ke dalam rumah.

T kemudian mencari keberadaan korban dari kamar hingga dapur. Di area kamar mandi, ia menemukan EBP dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

0 Komentar