JABAR EKSPRES – Sejak pagi hari, Alun-alun Kota Cimahi telah dipenuhi warga. Riuh tawa, sorak kagum, dan warna-warni busana tradisional berpadu dalam Sangkuriang Festival 2025, sebuah perayaan budaya yang menampilkan parade dari 13 etnis yang hidup dan tumbuh di Kota Cimahi.
Pawai Nusantara ini dimulai dari Jalan Gandawijaya dan berakhir di Alun-alun Cimahi. Sepanjang rute, rombongan peserta menampilkan kekayaan budaya dari berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari etnis Tionghoa, Ambon, Kalimantan, hingga Papua semuanya berjalan berdampingan, membawa pesan kuat tentang keberagaman yang hidup dalam harmoni di kota kecil ini.
Antusiasme warga begitu terasa. Sejak pukul 07.00 WIB, ratusan masyarakat sudah memadati kawasan alun-alun, tak ingin melewatkan satu pun momen dari festival tahunan tersebut.
Baca Juga:Masteci Bangun Panggung Inklusif di Cimahi, dari Teater Tuli hingga Drama Musikal ‘Impian Tak Terlihat’Dengan 107 Kasus, Kanker Payudara Jadi Penyakit Terbanyak Diderita Perempuan di Cimahi Sepanjang 2024
Kamera ponsel terangkat, anak-anak berlarian, sementara orang dewasa menikmati setiap tarian dan kostum yang lewat di hadapan mereka.
Salah seorang warga, Sidiq Satya Nadella (26), mengaku sangat terkesan dengan festival tersebut. Baginya, Sangkuriang Festival menjadi bukti nyata bahwa keberagaman suku, budaya, dan etnis di Cimahi bukan sekadar slogan, melainkan benar-benar dirawat sebagai satu kesatuan.
“Sangat antusias melihat ini (festival), apalagi dari beragam etnis ini menjadi bukti bahwa di Cimahi meski kota kecil, tapi keberagaman suku budaya bisa rukun dan menjaga persatuan ya,” ujar Sidiq saat ditemui Jabar Ekspres di Alun-alun Cimahi, Sabtu (13/12/25).
Ia juga mengungkapkan bahwa ini merupakan kali pertama dirinya menyaksikan langsung Festival Nusantara di Kota Cimahi. Kekagumannya semakin bertambah saat melihat detail kostum yang dikenakan peserta dari berbagai daerah.
“Saya sangat kagum banget, apalagi lihat dari Kalimantan dengan kostum Dayak-nya, itu sangat keren sekali bagi saya,” tuturnya penuh antusias.
Sidiq menekankan bahwa Cimahi merupakan contoh nyata persatuan di tengah keberagaman. Ia menjelaskan bahwa di Cimahi, bukan hanya warga Sunda saja yang tinggal, tapi ada banyak etnis dan suku budaya lain yang hidup berdampingan.
“Bukan hanya Sunda aja ya, disini banyak sekali suku budaya dan etnis yang bisa membuktikan bahwa Cimahi tak hanya orang Sunda saja, tapi mungkin seluruh etnis di Indonesia ada disini,” ujarnya.
