Sumedang Tanam 30 Ribu Pohon, Bupati Tekankan Makna Pemulihan Lingkungan dan Warisan Budaya

Pemulihan Lingkungan Dilakukan, Kabupaten Sumedang Tanam 30 Ribu Pohon Serentak
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir saat melakukan penanaman bibit pohom durian yang masuk dalam kategori tumbuhan keras berakar kuat, di wilayah Desa Hegarmanah, Kecamatan Jatinangor. (Yanuar/Jabar Ekspres)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, melaksanakan penanaman 30 ribu pohon secara serentak pada Jumat, 12 Desember 2025, sebagai bagian dari upaya pemulihan lingkungan di daerah tersebut.

Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, menegaskan bahwa penanaman pohon bukan sekadar menghijaukan wilayah, tetapi juga memiliki makna mendalam.

“Menanam (pohon) berarti menanam harapan, menanam masa depan dan menanam kehidupan,” katanya di area penanaman wilayah Desa Hegarmanah, Kecamatan Jatinangor, Sumedang.

Baca Juga:Manajemen Persib Enggan Dulu Bahas Perpanjangan Kontran Bojan Hodak, Ini Alasannya!Persib Tambah Amunisi: Rumor Sebut Joey Pelupessy, Tapi yang Datang Malah Marteen Paes!

Dony menambahkan, kondisi iklim saat ini sudah semakin tidak menentu dan berpotensi menimbulkan bencana bagi masyarakat.

“Saat ini kita semua hidup di mana iklim yang tidak hanya mengancam masa depan. Saat ini perubahan iklim terjadi di depan mata. Banjir, longsor, musim hujan berkepanjangan,” terangnya

Bupati mengakui bahwa Kabupaten Sumedang telah mengalami potensi-potensi bencana yang cukup mengkhawatirkan, di tengah kondisi perubahan iklim saat ini.

“Sumedang juga mengalaminya, ada daerah banjir dan ada yang longsor. Tapi kita tidak ingin Sumedang mengalami bencana besar,” bebernya.

Menurut Dony, pemulihan lingkungan merupakan tanggung jawab pemerintah, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga di daerah.

“Pemimpin di negara ini berkewajiban melindungi warganya, melindungi jiwanya, dengan program dan giat yang positif bisa menjaga warganya,” kata dia.

Lebih jauh, Bupati menekankan bahwa masyarakat Sunda sebenarnya sudah diajarkan menjaga lingkungan melalui budaya dan tradisi leluhur.

Baca Juga:Menanti Sanksi AFC, Persib Dipastikan Tanpa Penonton di Babak 16 Besar ACL Two?Ruang Ganti Makin Solid, Ramon Tanque Buktikan Diri di Momen Penting

“Budaya kita di kesundaann sudah sangat jelas soal lingkungan. Ada leuweung (lahan hutan) tutupan, larangan, dan ada baladahan,” ungkapnya.

Adapun Leuweung Larangan adalaha hutan terlarang yang dilindungi untuk menjaga kelestarian alam.

Kemudian Leuweung Tutupan merupakan Hutan yang difungsikan untuk reboisasi dan menjaga ekosistem.

Sementara Leuweung Baladahan adalah Area pertanian yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.

Dony menambahkan bahwa penanaman pohon hari ini merupakan bentuk menanam kebaikan, harapan, dan masa depan untuk generasi mendatang.

“Budaya kita di kesundaann sudah sangat jelas soal lingkungan. Ada leuweung (lahan hutan) tutupan, larangan, dan ada baladahan,” ungkapnya.

Bupati Sumedang menyampaikan, upaya pemulihan lingkungan sedang jadi konsen pemerintah saat ini, baik di tingkat pusat sampai desa, guna meninggalkan jejak tempat yang hijau.

0 Komentar