“Jalan satu-satunya putus. Warga tidak bisa pergi ke sekolah, pasar, kantor kecamatan, maupun fasilitas kesehatan. Kondisinya betul-betul membuat masyarakat terisolasi,” sambungnya.
Menurutnya, warga dari Desa Karyamukti menggunakan jalur tersebut untuk mobilitas harian pun ikut terdampak. Selain itu, tidak sedikit warga yang harus berjalan kaki memutar melalui jalur perbukitan, namun kondisi medan tidak memungkinkan bagi anak-anak, lansia, maupun warga yang sakit.
“Sekarang semuanya terhenti. Aktivitas ekonomi juga ikut terdampak karena distribusi barang terganggu,” tambahnya.
Baca Juga:Sabet 5 Penghargaan BI, Bank Mandiri Tegaskan Peran Strategis dalam Stabilitas Ekonomi NasionalSukses Menggelar Dikreg LIV Sesko TNI TA 2025, Begini kata Panglima
Rahmat mengaku bahwa tanda-tanda kerusakan jalan sebenarnya sudah terlihat sejak beberapa waktu terakhir. Retakan memanjang muncul di sebagian badan jalan, namun kondisi semakin memburuk ketika hujan dengan intensitas tinggi terus mengguyur wilayah tersebut.
“Retakan sudah kelihatan dari sebelumnya. Begitu hujan deras turun, tanahnya langsung longsor dan badan jalannya ikut terbawa,” jelasnya.
Rahmat berharap pemerintah daerah segera mengerahkan alat berat dan menurunkan tim teknis untuk memastikan jalur tersebut bisa kembali berfungsi dalam waktu dekat.
“Kami minta Pemda bergerak cepat memperbaiki karena kalau dibiarkan, masyarakat akan kesulitan dalam waktu lama,” pungkasnya. (Wit)