IEU-CEPA Bakal Dongkrak Ekspor hingga Tumbuhkan Ekonomi RI, Ini Alasannya!

IEU-CEPA Bakal Dongkrak Ekspor hingga Tumbuhkan Ekonomi RI, Ini Alasannya!
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan pertemuan bilateral dengan European Union Commissioner for Trade and Economic Security Maroš Šefčovič di Berlaymont Building, Brussels, Belgia. Foto: Antara
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Perjanjian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) diklaim dapat mendongkrak ekspor Indonesia ke Eropa.

Bahkan, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengkalim, IEU-CEPA dapat mendongkrak ekspor RI hingga lebih dari 50 persen.

“Kalau itu nanti berlaku sangat besar sekali pengaruhnya, bahkan Bapak Menko Perekonomian kemarin menjamin itu kenaikannya bisa lebih dari 50 persen ekspor kita ke Eropa,” ujarnya di Jakarta, dikutip Rabu (3/12/2025).

Baca Juga:Mendag Optimis Pertumbuhan Ekspor Capai 9,6 Persen di 2029, Ini Alasannya!Dorong Pertumbuhan Produk Perikanan, UMKM Ekspor Terasi ke Australia 

Menurutnya, hal itu akan tercapai mengingat terdapat lebih dari 98 persem produk Indonesia yang diekspor ke Eropa nantinya hanya dikenakan tarif nol persen.

Produk-produk tersebut seperti pakaian dan aksesoris (apparel), yang sebelumnya dikenakan tarif 7-15 persen di Eropa kemudian menjadi nol persen.

Selain itu, ia juga meyakini bahwa perjanjian IEU-CEPA ini menjadi modal utama untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menembus 8 persen pada 2029 mendatang.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha BUMN Kemenko Perekonomian Ferry Irawan mengatakan kesepakatan tersebut membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk Indonesia di kawasan Uni Eropa, yang juga memberikan sejumlah manfaat, seperti penurunan tarif untuk sebagian besar pos tarif Indonesia ke Eropa.

Kemudian kesepakatan itu juga bermanfaat dalam peningkatan nilai ekonomi nasional, serta kemudahan proses visa melalui kebijakan fast-track.

Lewat perjanjian itu pula, lanjutnya, beberapa komoditas ekspor Indonesia akan menikmati tarif 0 persen, mulai dari produk pertanian dan perkebunan seperti sawit, kopi, kakao, dan karet, produk perikanan seperti ikan, lobster, dan udang, komoditas kehutanan seperti kayu, kayu olahan, dan panel kayu, hingga produk tekstil dan elektronik.

Lebih lanjut, ia mengatakan selain memanfaatkan perjanjian IEU-CEPA sebagai modal pemajuan ekonomi, pemerintah turut memperkuat ekonomi nasional dengan mendorong produktivitas, penerapan ekonomi biru dan hijau, menjadikan perkotaan sebagai pusat pertumbuhan, serta memacu investasi.

Baca Juga:Tingkatkan Komoditas Ekspor, Kementan Diminta Kembangkan Varietas Unggul Tanaman Lada Babel China Cabut Pembatasan Ekspor dan Impor, Pulihkan Perdagangan Strategis dengan AS

Selanjutnya, penguatan industrialisasi, penguatan pariwisata dan ekonomi kreatif, mempercepat transformasi digital, serta memaksimalkan belanja negara untuk produktivitas.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Budi Santoso juga optimis ekspor Indonesia bakal tumbuh menjadi 9,6 persen pada tahun 2029 mendatang. Itu disampaikan Mendag dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2025 Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta, Senin (1/12).

0 Komentar