Dorong Ketahanan Pangan, Menteri Zulhas: Stok Beras dan Jagung Aman, Tanpa Impor!

Dorong Ketahanan Pangan, Menteri Zulhas: Stok Beras dan Jagung Aman, Tanpa Impor!
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (tengah) bersama Wakapolri Komjen Pol Dedi Prasetyo (kanan) saat melakukan jumpa pers seusai melakukan penanaman jagung di Lampung Selatan, Lampung. (Foto: ANTARA)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Kerja sama berbagai lembaga negara dinilai menjadi kunci stabilnya stok pangan nasional pada 2025.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyampaikan bahwa pasokan beras dan jagung berada pada level aman, sehingga Indonesia tidak perlu melakukan impor sepanjang tahun ini.

Menurut Zulhas, keberhasilan tersebut tidak hanya bersumber dari peningkatan produksi di lapangan, tetapi juga dari koordinasi erat antara pemerintah pusat, aparat keamanan, dan para petani.

Baca Juga:Perusahaan AS-Jerman Investasi Bangun Pabrik Semikonduktor dan Kaca Rp444 Triliun di Indonesia Pimpin Langsung Distribusi Bantuan, Dirut BSI Kirimkan Lagi Bantuan Tambahan untuk Masyarakat Aceh

“Dukungan Presiden yang luar biasa, kita saudara-saudara tahun ini tidak impor beras lagi, walaupun satu butir,” kata Zulhas dikutip dari ANTARA, Rabu (3/12).

Salah satu indikator ketersediaan pangan yang kuat adalah stok beras Bulog yang kini mencapai sekitar 4 juta ton, angka yang jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

Zulhas menyebut hal ini sebagai bukti bahwa upaya penguatan produksi nasional telah membuahkan hasil.

Selain itu, ia juga memberikan apresiasi pada kontribusi Polri dalam perluasan tanaman jagung yang terbukti mendorong peningkatan produksi secara nyata dan memperkuat kesiapan nasional menuju swasembada berkelanjutan

Sementara itu, TNI turut mendukung melalui pembukaan lahan sawah baru, memperlancar distribusi, dan melakukan pendampingan kepada petani di berbagai daerah.

“Apa buktinya? Tahun lalu kita impor beras 4,5 juta ton, tahun ini impornya nol. Beras kita di gudang Bulog ada 4 juta ton. Jadi, kita sekarang jagung dan beras tahun ini tidak impor lagi,” beber Zulhas.

Selain stabilitas pasokan, kesejahteraan petani juga menunjukkan tren positif. Data BPS mencatat nilai tukar petani (NTP) meningkat dari 116 menjadi 124, yang menunjukkan membaiknya daya beli dan keuntungan petani seiring menguatnya ketahanan pangan nasional.

Baca Juga:Genjot Perekonomian Desa, Kemenkop Targetkan 20 Ribu Gerai Kopdes Merah Putih Rampung pada Januari 2026Perluas Pengaruh di Global South, Indonesia Investasi 1 Miliar Dolar AS ke New Development Bank

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan beras impor tidak boleh masuk ke Indonesia meskipun harga internasional sedang turun, sebagai bukti keseriusan menjaga swasembada pangan nasional secara berkelanjutan.

“Satu liter pun (beras impor) enggak boleh masuk di Indonesia,” kata Mentan.

Mentan Amran sebelumnya juga telah berkoordinasi dengan berbagai pihak berwenang untuk melakukan penyegelan terhadap beras impor illegal sebanyak 250 ton di Sabang, Aceh, Minggu (23/11/2025), lalu kembali dilakukan penyegelan terhadap 40 ton beras impor ilegal di Batam, Kepulauan Riau, pada Senin (24/11).

0 Komentar