JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mulai mengoperasikan tombol darurat atau panic button di dua ruang publik, Taman Supratman dan Palestine Walk (Alun-alun Bandung).
Langkah tersebut menjadi bagian dari perluasan layanan Bandung Siaga 112, sistem tanggap darurat yang beroperasi selama 24 jam.
Seorang warga Bandung, Ahmat (25) menilai kehadiran panic button dan sistem CCTV Pelindung sebagai langkah positif pemerintah kota.
Baca Juga:Hadang Radikalisme di Era Medsos, Disdik Kota Bandung Perkuat Literasi Keamanan IdeologiProgres Ketahanan Pangan Alternatif Sorgum, Bandung Kembangkan Riset dan Olahan
“Ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menciptakan lingkungan kota yang lebih aman dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” kata Rahmat kepada Jabar Ekspres di sekitar Jln. Asia Afrika, Kota Bandung, Jumat (28/11).
Dirinya menjelaskan fasilitas yang terintegrasi dengan Bandung Siaga 112 membuat warga merasa lebih tenang karena memiliki akses cepat ke layanan darurat.
Menurutnya, penempatan awal panic button di Taman Supratman dan Palestine Walk sudah tepat karena dua kawasan itu ramai dikunjungi warga dan wisatawan.
“Warga juga bisa dibantu secara real time, sementara potensi vandalisme pun dapat diminimalisir karena semua aktivitas terekam dengan baik,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung, Yayan Ahmad Brilyana, mengatakan perangkat tersebut dipasang di lokasi dengan arus warga yang tinggi.
“Panic button ini berguna ketika terjadi hal mendesak di sekitar lokasi. Begitu tombol ditekan, sistem langsung terhubung ke Bandung Siaga 112 dan bisa dilakukan komunikasi dua arah serta terpantau melalui CCTV,” kata Yayan.
Perangkat ini dilengkapi CCTV tipe PTZ dan CCTV fix yang memantau area sekitar. Selain komunikasi dua arah, panic button juga terhubung dengan speaker untuk penyampaian pengumuman darurat.
Baca Juga:160 Ribu Perempuan di Bandung Jadi Kepala Keluarga, 7 Ribu Masuk Kategori Rentan MiskinPGRI Bandung Barat Apresiasi Komitmen Pemerintah Tingkatkan Kompetensi dan Kesejahteraan Guru
“Kalau ada warga melihat kecelakaan, keributan, atau gangguan ketertiban umum, cukup tekan tombol. Petugas bisa langsung berinteraksi dan menindaklanjuti laporan dengan cepat,” ujar Yayan.
Dia menambahkan, perangkat tersebut dirancang tahan vandalisme dan terhubung ke sistem pengawasan terintegrasi.
“Kalau pun ada tindakan perusakan, kami bisa segera mengetahui siapa pelakunya dari rekaman CCTV,” tambahnya.
Menurut Yayan, pemasangan tombol darurat akan diperluas ke lokasi lain apabila dibutuhkan.
