Ia menjelaskan bahwa minimnya edukasi terkait rekrutmen pemain serta tekanan sosial untuk sukses cepat memperbesar potensi korban tertipu. Dampaknya pun tidak hanya fisik, tetapi juga psikologis jangka panjang, mulai dari trauma hingga hilangnya rasa percaya diri.
Billy menegaskan pentingnya pembinaan mental dan literasi keamanan bagi talenta muda, khususnya di dunia olahraga.
Frontline Boys Club mengajak agar suporter, pelatih, akademi, hingga klub mengawasi kasus ini agar tidak menjadi preseden buruk. Mereka menegaskan bahwa eksploitasi berkedok seleksi pemain tidak boleh dibiarkan kian normal di lingkungan sepakbola nasional.
Baca Juga:Modus Seleksi Sepak Bola, Remaja asal Dayeuhkolot jadi Korban TPPO di KambojaJadi Korban TPPO, Polisi Upayakan Pemulangan Reni Rahmawati dari China
Keluarga berharap pemerintah dapat segera memastikan keberadaan Rizki dan membawa pulang pemuda itu dalam keadaan selamat. Upaya penelusuran oleh instansi terkait disebut masih terus berlangsung. (Dam)
