JABAR EKSPRES – WALI Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan komitmennya untuk terus menghidupkan kembali Bandara Husein Sastranegara secara penuh setelah sejak Juli 2025 mulai dibuka kembali untuk sejumlah rute penerbangan tertentu.
Menurutnya, bandara yang sempat mati suri itu memiliki peran strategis bagi pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Kota Bandung. “Kota Bandung banyak mendapat manfaat saat dibukanya Bandara Husein” ujar Farhan.
Orang nomor satu di Kota Bandung itu menilai, pembukaan kembali rute terbatas adalah langkah awal untuk reaktivasi penuh, bukan sekadar menjaga operasional agar tetap hidup.
Baca Juga:Kucuran Modal BIJB Kertajati jadi Temuan BPK, Pengamat Sebut Upaya Hidupkan 'Bandara Hantu' Terlalu MemaksaBIJB Kertajati Hanya Dapat Kucuran Rp100 Miliar, Ini Kata Legislator!
Pemerintah Kota Bandung, kata dia, sedang menyiapkan peta jalan untuk memastikan Bandara Husein dapat kembali beroperasi secara komersial dengan lebih luas.
Farhan menyebutkan keinginan utamanya adalah mendorong pembukaan kembali rute domestik strategis. Seperti Surabaya, Denpasar, Medan, dan Balikpapan, serta menjajaki potensi rute Internasional jarak pendek seperti Singapura dan Kuala Lumpur.
“Kita punya kesempatan lebih besar saat Bandara Husein beroperasi. Ini akan membuka akses wisata, perdagangan, dan investasi yang lebih luas bagi Kota Bandung,” ungkapnya.
Ia juga menilai kapasitas Bandara Husein masih relevan untuk penerbangan dengan pesawat berbadan sedang seperti Boeing 737 atau Airbus A320, tanpa perlu ekspansi besar yang berpotensi mengganggu pemukiman sekitar.
Farhan mengusulkan agar pemerintah pusat dan daerah tidak memposisikan Bandara Husein dan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati sebagai kompetitor, melainkan sebagai dua bandara yang saling melengkapi.
“Kami menyarankan agar kedua bandara dihidupkan secara simultan, jangan menunggu yang satu maju dulu baru yang lain menyusul. Kalau hanya menunggu, kita tidak akan bergerak,” ujarnya.
Dalam konsep yang disebut “West Java Twin Airport”, Bandara Husein akan difokuskan untuk penerbangan domestik dan Internasional jarak pendek, sedangkan Kertajati diarahkan untuk penerbangan jarak jauh, kargo, dan haji-umrah.
Baca Juga:Bandung Kehilangan 800 Ribu Wisatawan Asing Imbas Penutupan Bandara HuseinDenyut Ekonomi Bandung Menunggu Suara Mesin Pesawat di Bandara Husein
Pemerintah Kota Bandung saat ini tengah menyusun masterplan sinergi antara kedua bandara tersebut bersama Pemprov Jawa Barat dan Kementerian Perhubungan.
Farhan optimistis pada 2026 Bandara Husein dapat kembali melayani hingga empat juta penumpang per tahun, seperti sebelum pandemi dan relokasi besar-besaran ke Kertajati dilakukan.
