BIJB Kertajati Hampir Mati, Pemprov Jabar Suntik Dana hingga Rp100 Miliar di Tengah Efisiensi

Setengah Mati \'Hidupkan\' BIJB, Kontroversi Suntikan Dana Rp100 Miliar di Tengah Efisiensi Anggaran
Rencana penyertaan modal PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati pada 2026 memantik kontroversi
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Rencana penyertaan modal PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati pada 2026 memantik kontroversi. Penyertaan modal yang rencananya Rp100 miliar itu berada saat langkah efisiensi anggaran yang tengah digemborkan Pemprov Jabar.

Selain itu, kinerja salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu kian memprihatinkan. Ia belum pernah menyetorkan dividen sejak berdiri bahkan cenderung merugi.

Suntikan modal senilai Rp100 miliar itu kini masih dalam tahap pembahasan. Bersamaan dengan proses pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2026 yang tengah bergulir di DPRD Jabar.

Baca Juga:BIJB Kertajati Hanya Dapat Kucuran Rp100 Miliar, Ini Kata Legislator!Ono Surono Sebut Suntikan Modal ke BIJB Kertajati Diperlukan Agar Tak Jadi Bangkai

Kepala Biro BUMD, Investasi dan Administrasi Pembangunan (BIA) Provinsi Jawa Barat, Deny Hermawan, mengungkapkan sejumlah alasan terkait rencana suntikan modal itu.

“Pertama adalah untuk pemenuhan regulasi. Ini terkait aspek keselamatan, keamanan, pelayanan dan kepatuhan bandara,” cetusnya, kepada Jabar Ekspres, baru-baru ini.

Deny melanjutkan, keperluan mendesak berikutnya untuk memastikan agar bandara yang ada di Kabupaten Majalengka itu tetap beroperasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Karenanya butuh biaya operasional. Selain itu, penyertaan modal tersebut juga bakal diupayakan untuk pengembangan rute.

“Ini agar penerbangan bisa rutin terjadwal,” sambungnya.

Respons Gubernur Dedi Mulyadi

Berkaitan dengan penyertaan modal itu, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi juga sempat merespons. Menurutnya suntikan modal perlu dilakukan karena biaya pemeliharaan yang tidak sedikit.

“Kalau tidak disuntik, nanti mati listrik dan airnya. Masa mau dibiarkan itu menjadi tempat kelelawar,” cetusnya selepas Paripurna membahas Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS).

Pria yang akrab disapa KDM itu melanjutkan, pihaknya juga terus berupaya agar bandara itu bisa bergeliat.

“Kami juga sedang berupaya, dengan pemerintah pusat juga. Namanya barang mewah ya pasti biaya pemeliharaannya mahal,” cetusnya.

DPRD Jabar Sebut Suntikan Modal untuk Subsidi Penerbangan

Baca Juga:Katanya Efisiensi tapi BIJB Kertajati Mau Disuntik Rp 100 Miliar, KDM : agar Tak Jadi Tempat KelelawarBIJB Kertajati Terus Grogoti APBD, Penyertaan Modal Rp 150 Miliar Kembali Dikucurkan!

Komisi III DPRD Jabar turut mendalami rencana kucuran modal kepada PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati pada 2026. Ternyata selain untuk operasional, suntikan modal itu juga bakal untuk subsidi penerbangan.

0 Komentar