JABAR EKSPRES – Proses penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Bandung masih berjalan lambat.
Dari total 123 SPPG yang sedang diproses, baru sembilan yang dinyatakan memenuhi syarat dan telah menerbitkan SLHS.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung, Yuli Irnawaty Mosjasari, menyebut sebagian besar SPPG belum memenuhi persyaratan minimal.
Baca Juga:Hanya 36 SPPG Lolos SLHS di Bandung Barat, Ini Alasan Dinkes!Cegah Kasus Keracunan Berulang, Dinkes Bandung Barat Percepat SLHS Dapur Program MBG
“Sekarang kita sedang berproses di 123 SPPG. Yang sudah memenuhi syarat dan keluar SLHS-nya baru 9,” kata Yuli.
Menurut Yuli, hambatan terbesar terletak pada persyaratan jumlah penjamah makanan yang wajib mengikuti pelatihan bersertifikasi. Setiap SPPG diwajibkan memiliki minimal 50 persen penjamah makanan bersertifikat.
“Minimalnya harus 20 sampai 25 orang ikut pelatihan. Tapi rata-rata baru 10 sampai 15,” jelasnya.
Ia menambahkan, banyak SPPG tidak bisa mengirimkan seluruh penjamah makanan sekaligus karena dapur tetap harus beroperasi.
“Kalau semuanya ikut pelatihan bareng, nanti dapurnya tidak ada yang masak. Jadi mereka harus bergantian,” ujarnya.
Selain pelatihan, proses SLHS juga mensyaratkan pemeriksaan laboratorium terhadap air bersih, air minum, makanan matang, dan uji apus permukaan peralatan dapur. Pemeriksaan ini memerlukan waktu rata-rata 14 hari.
“Pemeriksaan laboratorium itu memang butuh waktu, karena sampel harus ditinggalkan di lab. Laboratorium juga sedang sibuk, jadi ada antrean,” tambahnya.
Baca Juga:Dewan Desak Stop SPPG MBG Tanpa SLHS Beroperasi di Kota Bandung7.000 Penjamah Makanan Jalani Pelatihan, Pemkab Bandung Percepat Penerbitan SLHS SPPG
Ia menegaskan bahwa pengawasan SLHS tidak hanya berada di bawah Dinas Kesehatan dan Pemerintah Kabupaten Bandung, tetapi juga lintas perangkat daerah.
“Bukan hanya Dinkes dan Pemda. Ada juga dinas ketahanan pangan,” jelasnya
Yuli menegaskan proses penerbitan SLHS akan terus berjalan meski menghadapi banyak kendala teknis. “Yang jelas semuanya terus berproses,” ujarnya.
