Demi Ekonomi Berkelanjutan, Indonesia Perkuat Kolaborasi Global dalam Pengembangan Pasar Karbon

Demi Ekonomi Berkelanjutan, Indonesia Perkuat Kolaborasi Global dalam Pengembangan Pasar Karbon
Ilustrasi pasar karbon. (Dok. Pixabay)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Indonesia menegaskan peran strategisnya sebagai penggerak utama kolaborasi dan integritas global dalam pengembangan pasar karbon.

Wakil Menteri Kehutanan (Wamenhut) Rohmat Marzuki menyatakan Indonesia menyambut baik semangat kolaborasi yang diusung oleh Coalition to Grow Carbon Markets dan mendukung Shared Principles yang menjadi pedoman bagi perusahaan dan pemerintah dalam memastikan integritas tinggi dalam pemanfaatan kredit karbon.

“Indonesia siap bekerja sama dengan seluruh mitra untuk memastikan bahwa pasar karbon benar-benar berintegrasi tinggi, tidak hanya mengurangi emisi, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melestarikan keanekaragaman hayati, dan mendorong pembangunan berkelanjutan,” kata Rohmat, dikutip dari ANTARA, Rabu (12/11).

Baca Juga:Mentan Klaim Harga Telur Naik Berdampak Positif Bagi Peternak, Benarkah? Harga Telur dan Ayam Naik karena Program MBG, Mendagri Minta Pemda Siapkan Antisipasi 

Selain itu, Wamenhut juga memberikan apresiasi kepada negara-negara penggagas Coalition to Grow Carbon Markets atas kepemimpinannya dalam memajukan pasar karbon global yang kredibel dan transparan.

“Kami merngapresiasi Pemerintah Singapura selaku Ketua Bersama Koalisi atas penyelenggaraan acara yang mendorong aksi bersama untuk memobilisasi pembiayaan sektor swasta melalui pasar karbon,” katanya.

Pemerintah Indonesia juga mengapresiasi Kenya, Inggris, Singapura, Prancis dan Panama atas perannya dalam membentuk koalisi tersebut.

Indonesia menilai inisiatif tersebut penting untuk mempercepat aksi iklim dan mendukung pembangunan berkelanjutan.

“Indonesia memiliki komitmen yang sama untuk memastikan bahwa pasar karbon bersifat kredibel, transparan dan memberikan manfaat bagi masyarakat dan alam, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujarnya.

Wamenhut menegaskan, bahwa Indonesia saat ini tengah memperkuat arsitektur pasar karbon nasional melalui penerbitan Peraturan Presiden No. 110 Tahun 2025 tentang Nilai Ekonomi Karbon (NEK).

Regulasi tersebut juga menjadi landasan penting dalam membangun ekosistem pasar karbon nasional yang kuat, inklusif, dan terhubung secara global.

Baca Juga:Dinamika Harga Beras, Bapanas Tancap Gas Jaga Stabilisasi Harga Lewat Bantuan Pangan UMKM Jadi Bintang di JMFW 2026, Transaksi Tembus 7,41 Juta Dolar AS per 9 November 

“Strategi kami jelas yaitu memastikan kejelasan aturan, menyelaraskan standar Measurement, Reporting, and Verification (MRV) nasional dengan praktik global, serta menarik investasi untuk mendukung solusi mitigasi berbasis alam,” ujarnya.

0 Komentar