Tiga Batu Besar dari Atas Tebing Tiba-tiba Longsor, Benarkah Sesar Lembang Mulai Aktif?

Peristiwa itu sontak mengejutkan warga sekitar. Sebab, jatuhnya batu dari atas tebing banyak yang mengaitkan d
Peristiwa itu sontak mengejutkan warga sekitar. Sebab, jatuhnya batu dari atas tebing banyak yang mengaitkan dengan pergerakan sesar lembang.
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Tiga batu besar yang berada di atas tebing Kampung Sukamulya, Kecamatan Lembang tiba-tiba menggelinding jatuh ke bawah pada Sabtu, (8/11/2025). Peristiwa itu sontak mengejutkan warga sekitar. Sebab, jatuhnya batu dari atas tebing banyak yang mengaitkan dengan pergerakan sesar lembang.

Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB Asep Sehabudin mengakui adanya tiga batu yang jatuh dari atas tebing di Kampung Sukamulaya, Kecamatan Lembang itu.

‘’Kejadiannya pada pukul 12.10 WIB tiga batu yang berasal dari bukit tiba-tiba jatuh ke bawah,’’ ujar Asep kepada wartawan, Minggu (9/11/2025).

Baca Juga:Bikin Panik! Tiga Batu Raksasa Jatuh dari Gunung Batu LembangKomando Antisipasi Sesar Lembang, Pemprov Jabar Siapkan 5 Kantor Gubernur Wilayah

Batu besar tersebut menggelinding dari atas tebing gunung batu dan menimpa tempat pembudidayaan kaktus milik warga.

“Satu batu paling besar menimpa dinding greenhouse hingga sobek,” ujarnya.

Benarkan Sesar Lembang Mulai Aktif?

Berdasarkan hasil pennelusuran, peristiwa tersebut terjadi dalam kondisi cuaca cerah. Tidal ada angingin kencang ataupun hujan. Bahkan getaran gempa bumi juga tidak terasa.

Meski begitu, untuk memastikan penyebab batu tersebut jatuh harus ada penelitian dari ahli, untuk mengetahui berbagai kemungkinan yang terjadi.

Sebagai informasi, keberadaan Gunung Batu tersebut merupakan bagian dari jalur lempengan sesar lembang yang masih aktif sampai sekarang.

Sesar lembang memiliki partahan sepanjang 29 Kilometer yang membentang mulai dari Cilengkrang hingga Padalarang. Sedangkan Gunung Batu memiliki ketinggian 1.228 mdpl.

Gunung Batu tersebut terbentuk dari magma yang membeku sekitar 510 ribu tahun lalu.

Baca Juga:Proyek Peluasan Zona 5 TPA Sarimukti Senilai Rp 21,8 Miliar Diduga Ada Penyimpangan!Polresta Bandung Geledah BPR Kerta Raharja BUMD Pemkab Bandung, Terkait Kredit Fiktif Rp 5 Milyar?

BRIN Telah Lakukan Penelitian

BRIN melalui penelitian Mudrik Rahmawan Daryono mengungkap, keberadaan Gunung Batu tersebut terus mengalami perubahan elavasi.

‘’Perubahan elavasi ini akibat dari aktivitas tektonil sesar lembang,’’ Ujarnya.

Mudrik menuturkan, keberadaan Gunung Batu ini bisa naik sekitar 40 cm jika terjadi gempa dengan kekuatan 6 sampai 7 mangitudo.

‘’Kemungkkinan Gunung Batu juga bisa bergeser 1 hingga 2 meter jika terjadi gempa tektonik lebih besar,’’ ujarnya.

Mudrik membeberkan, sesar lembang saat ini sedang mengalami pelepasan energi dan gempa bisa terjadi kapanpun.

Gempa sesar lembang terakhir terjadi pada abad ke-15 dan sudah 560 tahun tertidur. Sehingga secara siklus sudah masuk periode ulang gempa.

0 Komentar