BANDUNG – Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung semakin mengukuhkan posisinya di panggung internasional. Baru-baru ini, Rektor ISBI Bandung, Dr. Retno Dwimarwati, S.Sen., M.Hum., memimpin delegasi akademik untuk serangkaian kolaborasi seni dan budaya di LASALLE College of the Arts, Singapura (13–15 Oktober 2025), serta Fakulti Seni Kreatif Universiti Malaya, Kuala Lumpur (16–18 Oktober 2025).
Inisiatif ini memperkokoh jaringan akademik dan diplomasi budaya ISBI Bandung di kawasan Asia Tenggara. Selama tiga hari di LASALLE, dosen dan mahasiswa Jurusan Teater ISBI Bandung mengikuti workshop kolaboratif bertema “Performance Workshop: Annihilation of Abu”.
Workshop ini dipimpin Fathul A. Husein, S.Sn., M.Sn., sebagai sutradara pertunjukan dan fasilitator, hasil kerjasama antara Fakultas Seni Pertunjukan ISBI Bandung dan LASALLE. Acara dibuka resmi pada 13 Oktober 2025 oleh Prof. Leon Rubin (Dekan Fakultas Seni Pertunjukan LASALLE), Melissa Quek (Kepala Sekolah Tari dan Teater LASALLE), serta Rektor ISBI Bandung. Sesi dilanjutkan dengan Le Jeu Theatre Workshop, Physical Theatre Workshop, dan Collaborative Workshop, yang menyatukan mahasiswa akting serta tari dari kedua institusi.
Baca Juga:Asep Suparman Bantah Isu Plt dalam Musda Golkar Jabar 2025: Mustahil, Tak Ada Aturan Mainnya84 Karya Budaya Diusulkan Jadi Warisan Budaya Takbenda Jabar 2026
Pada 14 Oktober, fokus bergeser ke lanjutan workshop dan riset praktik seni. Mahasiswa ISBI Bandung dan LASALLE mempresentasikan eksplorasi teater fisik serta proposal riset dosen dari masing-masing pihak. Hari itu ditutup dengan studio showing karya mahasiswa ISBI Bandung di sore hari.
Puncak acara pada 15 Oktober adalah presentasi hasil workshop “Annihilation of Abu” di Cube Theatre LASALLE. Pertunjukan ini memadukan elemen tradisi dan kontemporer melalui transformasi teks dari naskah Kapai-kapai karya Arifin C. Noer.
Delegasi ISBI Bandung kemudian melanjutkan ke Kuala Lumpur untuk Program Pengukuhan Jalinan Akademik dan Budaya bersama Fakulti Seni Kreatif Universiti Malaya (FSK UM) pada 16–18 Oktober 2025. Agenda dimulai dengan persiapan produksi teater serta penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) antara kedua institusi, diwakili Prof. Madya Dr. Loo Fung Ying (FSK UM) dan Dr. Retno Dwimarwati.
Kegiatan berlanjut dengan bengkel teater “Annihilation of Abu”, melibatkan dosen dan mahasiswa ISBI Bandung serta FSK UM. Pada 18 Oktober, digelar diskusi akademik bertajuk “Kepentingan Metode Practice and Research kepada Pensyarah dan Pelajar di Universiti Malaysia dan Indonesia”.
