Wamenkop Dorong Replikasi Model Ekonomi Pesantren Al-Ittifaq: Bukti Pesantren Bisa Jadi Motor Ekonomi Umat

Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Farida Farichah saat mengunjungi Pondok Pesantren Al-Ittifaq di Desa Alamend
Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Farida Farichah saat mengunjungi Pondok Pesantren Al-Ittifaq di Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung. Foto humas kemenkop
0 Komentar

Jabar Ekspres- Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Farida Farichah menilai Pondok Pesantren Al-Ittifaq di Kabupaten Bandung telah membuktikan bahwa lembaga pesantren bisa menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat.

Melalui Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) yang mereka kelola, Al-Ittifaq berhasil membangun ekosistem ekonomi berbasis pertanian dan pemberdayaan masyarakat sekitar.

Menurut Farida, keberhasilan Kopontren Al-Ittifaq bukan hanya karena kuat dalam produksi, tetapi juga karena kemampuannya mengonsolidasikan koperasi lain di sekitar Bandung dan luar Jawa Barat, terutama di sektor hortikultura dan buah-buahan.

Baca Juga:Dorong Aglomerasi Solo Raya, Gubernur Ahmad Luthfi Raih Penghargaan Cita Loka Fest 2025!Jangkau 706 Desa, Program Speling Ahmad Luthfi  Bisa Diterapkan Secara Nasional!

“Al-Ittifaq ini luar biasa, karena mampu memberdayakan koperasi-koperasi sekitar dan menjadikan koperasi produksi sebagai fokus utamanya,” kata Farida saat berkunjung ke Kopontren Al-Ittifaq, Kamis (6/11/2025).

Ia menyebutkan, produk hasil panen Al-Ittifaq kini sudah menembus pasar modern, bahkan menjadi salah satu pemasok bahan pangan untuk program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Yang menarik dari Al-Ittifaq adalah kemampuannya menggerakkan para petani dan masyarakat sekitar untuk bersinergi memperluas pemasaran produk,” ujarnya.

Selain bergerak di bidang produksi, Al-Ittifaq juga berperan sebagai inkubator bisnis koperasi. Saat ini, koperasi tersebut menjadi salah satu dari enam inkubator yang didukung Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop).

Bahkan, 114 peserta dari program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih dijadwalkan mengikuti magang di Al-Ittifaq pada akhir November hingga Desember mendatang.

“Harapan kami, peserta magang tidak hanya belajar teori, tapi juga praktik langsung, sehingga bisa membawa pulang semangat dan sistem koperasi yang sudah teruji di sini,” jelas Farida.

Farida menambahkan, dukungan dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) turut memperkuat keberlanjutan ekosistem koperasi Al-Ittifaq.

Baca Juga:Irjen Pol Rudi Setiawan Resmi Menyandang Gelar Doktor di UNAIRUlang Tahun APSIFOR ke-18: Inspirasi Billy Martasandy untuk Generasi Psikolog Muda

Ia berharap, model koperasi seperti ini bisa direplikasi di pesantren lain di Indonesia agar semakin banyak pesantren mandiri secara ekonomi.

“Kita ingin pesantren-pesantren lain belajar dari Al-Ittifaq, agar terbentuk jaringan ekonomi pesantren yang kuat, yang juga memperkuat ekonomi nasional,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Kopontren Al-Ittifaq, Ustad Irawan, menyambut baik kunjungan Wamenkop tersebut. Ia mengatakan, kehadiran pemerintah menjadi bukti bahwa peran pesantren kini semakin diakui bukan hanya dalam bidang pendidikan dan dakwah, tetapi juga dalam pemberdayaan ekonomi.

0 Komentar