BMKG Catat Aktivitas Petir Sepanjang Oktober 2025, Kabupaten Sumedang Jadi Daerah dengan Sambaran Tertinggi

Ilustrasi: Suasana awan hitam sebelum turunnya hujan di kawasan Dago, Kota Bandung belum lama ini. Foto: Dimas
Ilustrasi: Suasana awan hitam sebelum turunnya hujan di kawasan Dago, Kota Bandung belum lama ini. Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), lakukan analisa aktivitas petir yang melanda sejumlah daerah di wilayah Provinsi Jawa Barat.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, pihaknya telah mencatat 1.285.310 kejadian petir, di wilayah Jawa Barat selama periode Oktober 2025.

“Aktivitas sambaran petir sepanjang periode tersebut menunjukkan pada minggu kesatu bulan Oktober 2025,” katanya kepada Jabar Ekspres, Senin (3/11).

Baca Juga:Buka Suara Isu OTT, Wawalkot Tegaskan hanya Sebagai SaksiDugaan Penyalahgunaan Kewenangan di Lingkungan Pemkot, Wali Kota Bandung Buka Suara

Rahayu atau akrab disapa Ayu menerangkan, sambaran yang terjadi pada pekan pertama periode Oktober 2025 itu, merupakan aktivitas tertinggi petir CG (-) sebanyak 258.827 kejadian.

Sedangkan aktivitas sambaran petir CG (+) tertinggi juga terjadi pada pekan pertama sebanyak 187.353 kejadian.

“Sepanjang periode bulan Oktober 2025, kejadian petir tertinggi terjadi pada minggu kesatu, sebanyak 446.189 kejadian,” terang Ayu.

“Dan jumlah kejadian terendah terjadi pada minggu kedua Oktober 2025, sebanyak 191.710 kejadian,” lanjutnya.

Berdasarkan data kejadian petir yang diperoleh BMKG Stasiun Geofisika Bandung, wilayah dengan jumlah petir tertinggi adalah Kabupaten Sumedang, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Garut.

Mengingat hujan cukup berpotensi mengguyur Kabupaten Bandung, Ayu mengimbau agar masyarakat bisa tetap waspada di awal mulainya musim penghujan.

“Tetap waspada terhadap potensi hujan ringan hingga sedang, dalam durasi singkat dan skala lokal, yang dapat disertai petir dan angin kencang,” bebernya.

Baca Juga:ARSHELA PRAWESWURI Wakili Jawa Barat di Ajang INDONESIAN KIDS OF THE YEAR 2025Percepat Penanganan Banjir Semarang-Demak, Gubernur Ahmad Luthfi Minta Optimalisasi Pompa

Ayu memaparkan, potensi guyuran hujan tersebut, bisa terjadi antara siang, sore atau malam hari, yang dapat berdampak genangan, banjir dan tanah longsor.

“Bagi yang sedang beraktivitas di luar ruangan apabila terjadi cuaca buruk diharapkan untuk berlindung ditempat yang aman,” paparnya.

“Masyarakat diimbau menjaga kesehatan di tengah cuaca yang sangat dinamis, pagi hari yang dingin, siang hari yang panas dan malam hari yang berpotensi hujan,” lanjut Ayu.

Dia juga mengimbau masyarakat, agar tetap waspada terhadap potensi hujan sedang hingga lebat dalam durasi singkat dan skala lokal.

“Waspadai hujan yang dapat disertai petir dan angin kencang, antara siang, sore atau malam hari yang dapat berdampak genangan, banjir dan tanah longsor,” imbuh Ayu.

“Kami mengimbau kepada masyarakat, untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” pungkasnya. (Bas)

0 Komentar