JABAR EKSPRES – Flu Singapura, dikenal sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) secara medis, merupakan penyakit infeksi virus yang cukup sering menyerang anak-anak, terutama usia di bawah tujuh tahun.
Ppenyakit ini umumnya bersifat ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu sekitar 7–10 hari. Namun, tentunya penting bagi orang tua maupun orang dewasa untuk mengenali ciri-ciri khas flu Singapura agar dapat melakukan penanganan dengan tepat dan mencegah penularan lebih luas.
Ciri-Ciri Flu Singapura
1. Gejala Awal Flu Singapura
Pada tahap awal, flu Singapura menunjukkan gejala yang mirip dengan flu biasa. Penderita biasanya mengalami demam ringan hingga sedang, disertai sakit kepala, kelelahan berat, dan hilang nafsu makan. Anak-anak yang terinfeksi umumnya menjadi lebih rewel dan tampak lemas.
Baca Juga:Tenis Meja Indonesia Kembali ke Ajang Internasional Lewat AYG Bahrain 202526 WNI Korban Penipuan Online di Myanmar Berhasil Dipulangkan ke Indonesia, Satu Diduga Perekrut
Selain itu, sakit tenggorokan dan pilek juga sering muncul pada hari-hari pertama infeksi. Beberapa penderita mungkin juga mengalami sakit perut ringan. Gejala-gejala ini muncul karena tubuh sedang bereaksi terhadap infeksi virus, biasanya dari kelompok Coxsackievirus A16 atau Enterovirus 71, yang menjadi penyebab utama penyakit ini.
Masa inkubasi flu Singapura, yaitu waktu antara terpapar virus hingga munculnya gejala — berkisar antara 3 hingga 6 hari. Dalam periode ini, penderita sudah bisa menularkan virus kepada orang lain meski belum menunjukkan tanda-tanda sakit.
2. Munculnya Ruam dan Sariawan Khas
Setelah beberapa hari sejak gejala awal muncul, penderita akan menunjukkan tanda khas flu Singapura, yaitu ruam merah berbentuk bintil kecil yang terasa gatal dan nyeri. Ruam ini biasanya timbul di telapak tangan, telapak kaki, siku, lutut, bokong, hingga area alat kelamin.
Ruam tersebut bisa berkembang menjadi bintil berisi cairan, mirip seperti lepuhan kecil. Dalam beberapa hari, bintil ini akan pecah dan mengering, meninggalkan bekas luka basah yang kemudian sembuh tanpa meninggalkan bekas permanen.
Selain ruam, ciri khas lain flu Singapura adalah sariawan di dalam mulut, terutama di lidah, gusi, dan bagian dalam pipi. Luka di mulut ini terasa sangat nyeri sehingga membuat anak-anak sulit makan atau menelan makanan. Pada beberapa kasus, sariawan juga bisa menyebabkan air liur menetes lebih sering karena penderita enggan menelan akibat rasa sakit.
