Alex Pastoor Akui Tak Kaget Dipecat dari Timnas Indonesia

Alex Pastoor Ungkap Isi Kesepakatan Rahasia dengan PSSI Usai Pemutusan Kontrak
Mantan pelatih Timnas Indonesia Alex Pastoor/Foto: Instagram @timnasindonesia/
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Mantan asisten pelatih Timnas Indonesia, Alex Pastoor, akhirnya angkat bicara usai dirinya dan jajaran pelatih asal Belanda diberhentikan oleh PSSI.

Menurut Pastoor, keputusan tersebut sama sekali tidak mengejutkan mengingat dunia sepak bola memang penuh dengan dinamika tak terduga.

“Saya sudah terlalu lama berada di dunia ini untuk terkejut dengan keputusan semacam itu,” ujar Pastoor kepada media Belanda, Voetbal International.

Baca Juga:Thom Haye Makin Padu, Persib Siap Tempur Lawan Selangor FC di ACL 2Kontroversi Disiplin Ala Militer di Jabar, Antara Pembinaan Karakter atau Salah Arah?

Pastoor, bersama pelatih kepala Patrick Kluivert dan pelatih lainnya seperti Denny Landzaat, hanya bertahan sekitar sembilan bulan di Indonesia.

Kepergian mereka tak lepas dari hasil buruk yang didapat Timnas Indonesia dalam babak kualifikasi putaran keempat Piala Dunia 2026.

Tim Garuda harus menelan dua kekalahan pahit saat menghadapi Arab Saudi dan Irak di Stadion King Abdullah Sport City, Jeddah.

Indonesia tumbang 2-3 dari Arab Saudi, dan kemudian kalah tipis 0-1 dari Irak dalam laga yang sangat menentukan.

Kekalahan beruntun ini secara otomatis memupuskan harapan Indonesia untuk melaju ke putaran berikutnya dan mewujudkan mimpi tampil di Piala Dunia.

Padahal, perjuangan menuju Piala Dunia 2026 sudah dimulai sejak dua tahun lalu, ketika Indonesia harus memulai dari babak kualifikasi pertama.

Namun, hasil akhir berkata lain, dan PSSI pun mengambil langkah tegas dengan memecat seluruh staf pelatih asal Belanda.

Baca Juga:Shin Tae-yong Siap Kembali Tangani Timnas Indonesia, Tapi Belum Dihubungi PSSIAlex Pastoor Ungkap Isi Kesepakatan Rahasia dengan PSSI Usai Pemutusan Kontrak

Meski kecewa, Pastoor menyebut bahwa proyek yang mereka bangun sebenarnya tidak hanya untuk sekadar lolos ke Piala Dunia.

“Saya pikir, proyek ini memang dirancang untuk jangka panjang, bukan hanya sekadar mencoba lolos ke turnamen besar,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa ketika atmosfer dan sentimen terhadap tim berubah menjadi sangat negatif, maka keputusan pemutusan kontrak menjadi hal yang logis.

“Kami tidak tahu apa yang terjadi setelahnya, tapi beberapa hari setelah kembali dari Jeddah, federasi memutuskan untuk mengakhiri semuanya,” lanjutnya.

Pastoor menegaskan bahwa tim pelatih telah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan hasil terbaik bagi Indonesia.

Mereka bahkan mencoba mengadaptasi sistem permainan baru, termasuk penggunaan formasi empat bek di putaran keempat.

0 Komentar