JABAR EKSPRES – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengapresiasi langkah Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang meluncurkan Gerakan Ekonomi Rakyat melalui pembentukan Kelompok Usaha Gotong Royong.
Menurutnya, inisiatif Ansor tersebut sejalan dengan arah kebijakan pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
“GP Ansor luar biasa. Saya lihat sahabat-sahabat Ansor punya visi dan kegiatan yang seiring sejalan dengan apa yang dilakukan pemerintah,” ujar Zulkifli Hasan saat menghadiri peluncuran gerakan tersebut di Dome Bale Rame, Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (17/10).
Baca Juga:Polemik Kebijakan Prabowo Bolehkan WNA Pimpin BUMN, Warga: Slogan Antek Asing Retorika Kosong!Setahun Kepemimpinan Prabowo: Lapangan Kerja Diklaim Meningkat, Padahal Angka Pengangguran Masih Tinggi
Ia mengatakan, gerakan ekonomi rakyat yang digagas Ansor memiliki semangat yang sama dengan konsep patriot pangan yang sedang digalakkan pemerintah.
“Ada gerakan ekonomi rakyat, ada patriot pangan. Yang dikerjakan Ketua Umum GP Ansor semuanya adalah kolaborasi dengan program utama pemerintah. Kalau lihat seperti ini, saya percaya diri dan yakin masa depan Indonesia cerah,” katanya.
Zulhas menegaskan, sektor pangan menjadi kunci utama dalam membangun kemandirian ekonomi nasional.
“Pangan menyangkut sepertiga penduduk Indonesia petani, peternak, dan nelayan kita. Ini harus dibereskan. Dulu kita impor, sekarang kita sudah surplus empat juta ton. Kalau gerakan ekonomi rakyat jalan, Indonesia akan terang benderang,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Addin Jauharudin menjelaskan bahwa Gerakan Ekonomi Rakyat merupakan program strategis berbasis desa untuk memperkuat ekonomi masyarakat melalui sektor peternakan ayam terpadu.
“Ya, hari ini kita meluncurkan satu gerakan ekonomi rakyat, yaitu Kelompok Usaha Gotong Royong dengan sektor usaha inti pembangunan Kampung Peternakan Ayam Terpadu di seluruh daerah se-Indonesia,” ujar Addin.
Program tersebut menargetkan pembentukan 100 kader ekonomi per desa dengan 100 ekor ayam per kader.
Baca Juga:Kredit Perumahan Diklaim Percepat Penyediaan Rumah, Benarkah?Harga Ayam Potong Semakin Tak Terkendali, Peternak Kukuh Bukan Karena MBG!
“Artinya, akan ada 10.000 ekor ayam per desa. Jika dikalkulasi nasional, akan tercapai produksi 228 juta ekor ayam per panen, setara 342 ribu ton per panen, dan dalam setahun nilainya bisa mencapai Rp115 triliun,” jelasnya.
Addin menegaskan, gerakan ini memiliki tiga kontribusi utama bagi bangsa.
“Pertama, berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di desa; kedua, menciptakan lapangan kerja; dan ketiga, memenuhi kebutuhan protein nasional. Ini juga merupakan kado spesial untuk ulang tahun Presiden ke-74,” ungkapnya.
