Lebih Besar dari APBD! Anggaran MBG di Jabar Capai Rp50 Triliun, SPPG Kecipratan Duit Rp10 Miliar 

Lebih Besar dari APBD! Anggaran MBG di Jabar Capai Rp50 Miliar, SPPG Kecipratan Duit Rp10 Miliar 
Petugas SPPG menata menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di dapur SPPG di Kota Bandung. (Foto: Dimas Rachmatsyah/ Jabar Ekspres)
0 Komentar

“Setiap porsi yang keluar wajib mendapat verifikasi kelayakan konsumsi oleh sarjana gizi,” tegas Ilham.

Di Kabupaten Bandung, program MBG yang digagas Presiden RI kini mulai berjalan. Dengan jumlah sasaran mencapai 1,263 juta jiwa yang mencakup anak TK/PAUD hingga SMA, santri, ibu hamil, dan ibu menyusui, Kabupaten Bandung menjadi salah satu daerah dengan penerima manfaat terbanyak di Indonesia.

Bupati Bandung Dadang Supriatna menegaskan program ini adalah langkah nyata pemerintah dalam mengatasi persoalan stunting sekaligus kemiskinan ekstrem.

Baca Juga:Keracunan hingga Pengurangan Menu MBG Terjadi Dimana-Mana Meski Anggaran Ratusan Triliun?Penuhi SLHS, Dinkes Ciamis Gelar Pelatihan bagi Dapur MBG

“Melalui MBG, pemberian asupan nutrisi kepada anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui dapat dilakukan secara masif dan rutin,” ujarnya

Menurutnya, di Kabupaten Bandung direncanakan ada 361 titik dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).Namun, pembangunan tidak bisa sekaligus. Hingga kini baru 147 SPPG yang beroperasi, sementara sekitar 200 lainnya masih dalam tahap persiapan.

“Kami berkolaborasi dengan mitra dan pihak swasta, tidak semua titik dibangun pemerintah,” jelasnya.

Meski begitu, Kang DS sapaan akrabnya mengakui masih ada keraguan dari masyarakat karena program ini tergolong baru.

“Padahal di negara-negara lain sudah lebih dulu menjalankan program serupa. Program ini hadir untuk membangun generasi cerdas di masa depan sekaligus mengatasi kemiskinan ekstrem,” katanya.

Ia menambahkan, jika berjalan optimal, MBG dapat mendorong perputaran ekonomi lokal hingga Rp5 miliar per hari.Karena itu, ia meminta seluruh stakeholder, mulai dari RT, RW, kepala sekolah hingga masyarakat ikut mengedukasi agar program ini dipahami dan tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Di akhir paparannya, Kang DS kembali menegaskan komitmennya. “Saya optimis Desember nanti seluruh 361 dapur SPPG selesai beroperasi. Anak-anak kita sangat menantikan program ini. Semua ini demi masa depan anak-anak yang cerdas menuju Indonesia Emas 2045,” ungkapnya.

Baca Juga:Cegah Maraknya Keracunan Akibat MBG, Wakil Kepala BGN Minta SPPG Pahami Tentang Ini!

Namun, perjalanan MBG di Kabupaten Bandung tidak sepenuhnya mulus. Pada 21 Agustus 2025, sebanyak 12 siswa SD Negeri Legokhayam, Kecamatan Cimenyan, diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan MBG.

Salah seorang orang tua, Feri Sobur, mengaku anaknya muntah hebat sepulang sekolah hingga tak bisa bangun. “Kata dokter, keracunan makanan. Sekarang sudah agak membaik meski masih lemas,” ujarnya.

0 Komentar