JABAR EKSPRES – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menyoroti dampak pemangkasan dana transfer dari pemerintah pusat terhadap kemampuan daerah dalam menjalankan program pembangunan.
Ia menyebut, nilai pemangkasan yang terjadi cukup besar dan berdampak langsung pada rencana pembangunan di Kota Bogor.
“Kalau total dana transfer yang biasa diterima Kota Bogor setiap tahun sekitar Rp1,5 triliun sampai Rp2 triliun. Pemotongannya saat ini itu sekitar Rp340 miliar. Nilai sebesar itu tentu signifikan, karena berkaitan dengan perencanaan dan program pemerintahan,” ujar Dedie, Minggu (5/10/2025).
Baca Juga:Genjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB ExpressMartasandy Group Peringati Hari Batik Nasional: Wujud Nyata Cinta Budaya Lewat Seragam Kerja
Dedie menegaskan, seluruh pemerintah daerah saat ini tengah memperjuangkan agar kebijakan pemangkasan transfer daerah dapat dikaji ulang oleh pemerintah pusat.
Menurutnya, dana tersebut menjadi komponen penting dalam mendukung pembangunan infrastruktur sekaligus pengembangan kualitas sumber daya manusia.
“Semua sedang berjuang untuk mengembalikan dana transfer daerah. Karena kita butuh anggaran untuk pembangunan infrastruktur kemudian juga pembangunan manusia. Jadi pembangunan itu bukan hanya pembangunan infrastruktur, tapi pembangunan manusia juga,” katanya.
Ia menambahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor pun kini harus melakukan penyesuaian dan efisiensi anggaran agar program prioritas tetap berjalan di tengah keterbatasan.
“Kalau anggarannya kemudian dipangkas, ya kita tentu harus betul-betul mengencangkan ikat pinggang dan mencari alternatif-alternatif pembiayaan baru,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dedie menjelaskan bahwa upaya pengembalian dana transfer saat ini tengah diupayakan melalui Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi).
Melalui asosiasi tersebut, antar kota dan kabupaten berkoordinasi untuk menyampaikan aspirasi bersama kepada pemerintah pusat.
Baca Juga:Billy Martasandy Maknai Hari Batik: Ini Warisan Budaya, Bukan Tren SesaatTrionda Resmi Jadi Bola Piala Dunia 2026, Simbol Persatuan Tiga Negara Tuan Rumah
“Ya, kan kita punya asosiasi Apeksi. Sekarang sedang kita perjuangkan bersama teman-teman kabupaten juga. Jadi kita serahkan dulu kepada asosiasi yang ada, baik kota maupun kabupaten, untuk memperjuangkan dulu,” ungkapnya.
Langkah koordinasi antardaerah tersebut pun diharapkan dapat menghasilkan solusi konkret agar alokasi dana transfer bisa kembali normal, sehingga pelaksanaan program pembangunan di daerah dapat berjalan dengan efektif.
