Bandung Kejar Target Pembagunan 30 Kolam Retensi

Bandung Kejar Target Pembagunan 30 Kolam Retensi
Warga berjalan di samping Kolam Retensi Gedebage, Kota Bandung, belum lama ini. Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Wakil Wali Kota Bandung Erwin mengatakan, pemerintah kota terus menambah fasilitas penanganan banjir di sejumlah titik rawan. Selain mesin pompa air, pihaknya menyiapkan kolam retensi baru.

“Kalau titik banjir, beberapa titik banjir ini sebenarnya kita sudah pasang mesin penyedot di sudut-sudut kota. Sudah kami pasang mesin penyedot (pompa air),” kata Erwin kepada Jabar Ekspres, di Jl. Wartawan, Kota Bandung, belum lama ini.

Dia menambahkan, Pemkot Bandung kini juga menargetkan pembangunan kolam retensi bisa segera selesai.

Baca Juga:Bupati Bandung Ingatkan Pejabat dan Keluarganya Stop Pamer Kemewahan di Media SosialBupati Bandung Ingatkan ASN, Istri, dan Anak Pejabat Tak Flexing di Media Sosial

“Insyaallah 2026 sudah dianggarkan sekitar Rp12 miliar. Harganya Rp12 miliar penambahan, karena target kami kan 30 kolam retensi,” tambahnya.

Dirinya menjelaskan, ada pun saat ini puhaknya sudah membangun sebanyak 15 kolam retensi.

Sementara untuk sisanya, saat ini bakal segera dibangun Pemkot Bandung. Selain itu, Erwin sudah meminta kewilayahan untuk mendata sungai yang terdampak erosi.

“Jangan sampai pas musim banjir terjadi longsor. Itulah kita data semua, saya sudah instruksikan seperti itu,” katanya.

Dia menyebut kawasan Arcamanik hingga Antapani serta Gedebage masih rentan banjir.

“Gedebage banjir masih, karena posisinya Gedebage ini dulunya memang kawasan sawah. Ada sawah yang dibangun, ada perumahan juga Sumarecon,” sebutnya.

Meski terkendala anggaran, Erwin menegaskan penanganan banjir tetap dilakukan cepat. Terlebih pihaknya sudah menyiapkan mesin penyedot. Jadi saat ada lumpahan air, pihaknya bisa meminimalisir dampak banjir yang terjadi.

Baca Juga:Transportasi Publik di Bandung Kian Terpuruk, Pemda Belum Mampu atau Tak Perhatian? Lindungi Pekerja Rentan, Dinsos Kota Bandung Jalin Kerja Sama dengan BPJS Ketenagakerjaan Bandung Suci

“Setiap laporan warga, kami langsung kerjakan. Kadang-kadang lebih tahu Pak RT, Pak RW. Inilah yang kami sekarang ini mengubah paradigma yang dulunya ekosektoral, kami ubah menjadi ekosentris,” pungkasnya.

0 Komentar