Jaga Dapur MBG Tetap Higienis, Kadin Kabupaten Bandung Gencarkan Sosialisasi hingga Tugaskan Chef Profesional

Jaga Dapur MBG Tetap Higienis, Kadin Kabupaten Bandung Gencarkan Sosialisasi hingga Tugaskan Chef Profesional
Kadin Kabupaten Bandung saat meresmikan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Baleendah, Kabupaten Bandung. Foto Dok Humas Kadin
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Bandung, Boni Anggara, menegaskan pihaknya terus melakukan pengawasan ketat terhadap dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk mencegah kasus keracunan makanan.

Menurut Boni, Kadin sudah menyiapkan beberapa langkah antisipasi, salah satunya dengan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah.

“Kami ada gerakan memajang mading dengan ajakan cuci tangan sebelum makan. Itu kan khawatir anak-anak habis main bola atau main apa, langsung terkontaminasi ke makanan,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (26/9/2025).

Baca Juga:MBG Diawasi Ketat, Pemkot Bogor Tak Mau Anak Jadi KorbanDemul Bakal Panggil Kepala MBG Jabar Soal Kasus Keracunan di Bandung Barat

Selain itu, Kadin juga menempelkan stiker pada ompreng makanan MBG berisi catatan bahwa makanan maksimal dikonsumsi tiga jam setelah dibuka dan tidak boleh dibawa pulang ke rumah.

“Itulah antisipasi untuk menghindari keracunan ataupun masalah lain,” katanya.

Boni menambahkan, pihaknya juga menjaga kebersihan lingkungan dapur.

“Setiap hari kita membersihkan gorong-gorong, area lantai dapur, dan mengawasi agar dapur tetap dalam keadaan bersih,” jelasnya.

Soal pengawasan dapur binaan Kadin, Boni menegaskan seluruh proses masak hingga penyajian ditangani tenaga profesional.

“Kami tidak merekrut asal-asalan. Tim masak ini di-handle chef yang sudah biasa menangani 3.000 sampai 4.000 porsi per hari. Jadi mereka paham standar kerja,” ungkapnya.

Kualitas bahan baku juga diperhatikan ketat dengan melibatkan ahli gizi.

“Ahli gizi berperan penting memantau bahan baku, kebersihan dapur, hingga penggunaan APD lengkap di setiap dapur,” kata Boni.

Saat ini, Kadin Kabupaten Bandung sudah memiliki 17 dapur binaan.

“Insyaallah target kita minimal bisa 30 sampai 50 persen dari total dapur MBG di Kabupaten Bandung. Kalau totalnya 361 dapur, mudah-mudahan sekitar 100 dapur bisa kami bina,” ujarnya.

Dalam waktu dekat, Kadin akan kembali meresmikan dapur baru.

Baca Juga:Semua Dapur MBG di Kota Banjar Belum Kantongi Sertifikat Laik Higienis Sanitasi?Update Keracunan MBG di Bandung Barat: Korban Tembus 1.333 Siswa dalam Empat Hari!

“Yang terdekat ada 5 dapur lagi, dan minggu depan kita akan launching di Majalaya,” ucapnya.

Meski program MBG berjalan, Boni tidak menampik adanya keluhan dari siswa. Menurutnya, sebagian siswa belum terbiasa dengan variasi menu yang disiapkan ahli gizi.

“Kadang mereka menganggap makanan ini aneh karena tidak umum, mungkin dari segi bumbu atau packaging. Padahal tujuan kami biar menunya lebih variatif dan tetap bergizi,” jelas Boni.

0 Komentar