3. Salah Urutan Dokumen
Meski terlihat sepele, salah mengunggah dokumen pada kolom yang salah sering terjadi. Misalnya, ijazah diunggah di kolom transkrip nilai, atau sertifikat tambahan ditempatkan di kolom lain yang tidak sesuai. Hal ini membuat verifikator kesulitan memeriksa, bahkan bisa langsung menggugurkan berkas.
Contoh kasus: Ada peserta yang menukar file KTP dengan kartu keluarga saat mengunggah, sehingga dokumen dianggap tidak lengkap.
Tips menghindarinya:
Ikuti instruksi di portal SSCASN dengan teliti.
Pastikan nama file sesuai dengan isi, misalnya “Ijazah_S1.pdf” atau “Transkrip_S1.pdf”.
Baca Juga:10 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori yang Enak dan Mengenyangkan5 Rekomendasi HP Lipat Murah dan Terjangkau? Ini Daftar Terbaiknya!
Cek kembali satu per satu file setelah diunggah sebelum menekan tombol submit.
4. Upload Dokumen Asal-Asalan
Banyak pelamar mengunggah dokumen dengan kualitas yang buruk: hasil scan buram, file terlalu besar, atau format tidak sesuai. Padahal, dokumen digital adalah satu-satunya bahan verifikasi di tahap administrasi. Jika tidak jelas terbaca, otomatis akan ditolak.
Contoh kasus: Seorang pelamar gagal karena hasil scan transkrip nilainya terlalu gelap sehingga angka IPK tidak terlihat.
Tips menghindarinya:
Gunakan scanner atau aplikasi scan di ponsel dengan resolusi yang cukup.
Simpan file dalam format PDF atau JPEG sesuai instruksi.
Sesuaikan ukuran file agar tidak melebihi batas yang ditentukan SSCASN.Periksa hasil scan sebelum diunggah.
5. Kurang Teliti pada Detail Kecil
Detail kecil sering disepelekan, padahal bisa berakibat fatal. Salah ketik nama instansi, nomor KTP, atau tanggal lahir bisa membuat lamaran tidak valid. Sistem pendaftaran CPNS bekerja otomatis, sehingga data yang tidak cocok langsung tereliminasi.
Contoh kasus: Ada pelamar yang salah memasukkan tanggal lahir, sehingga sistem membaca usianya melebihi batas syarat. Akibatnya, lamaran langsung ditolak meskipun dokumen lain lengkap.
Tips menghindarinya:
Cocokkan data diri dengan dokumen asli sebelum submit.
Periksa ulang nama, NIK, tempat lahir, dan tanggal lahir.
Mintalah orang lain untuk ikut memeriksa agar tidak ada yang terlewat.Mengajukan lamaran CPNS bukan sekadar soal memenuhi syarat pendidikan, tetapi juga soal ketelitian dalam mengikuti aturan. Kesalahan sederhana seperti salah format surat lamaran, tidak membaca syarat dengan cermat, atau salah urutan dokumen bisa membuat pelamar gugur di tahap awal.
