Genjot Pendapatan, Serapan PAD di Daerah Masih Seret

Genjot Pendapatan, Serapan PAD di Daerah Masih Seret
Sejumlah kendaraan melintas di jembatan layang (flyover) Jalan Jakarta-Ibrahim Adjie di Kota Bandung. Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Penyerapan anggaran di tiap daerah ternyata masih belum maksimal, contohnya di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Pemkab KBB mengalami peningkatan APBD perubahan Rp3,48 triliun. Namun untuk pendapatan justru jadi Rp3,40 triliun, sehingga mengalami defisit Rp78,23 miliar.

Meski begitu, pendapatan mengalami kenaikan signifikan dengan nilai Rp1,033 triliun. Namun dalam perencanaan target mengalami penurunan dari Rp3,46 triliun direvisi menjadi Rp3,40 triliun. Turun Rp58,45 miliar.

Baca Juga:OCA dari Telkom Dorong Transformasi Digital Ramah Lingkungan dalam Pengelolaan Pajak DaerahAda Pembebasan Pajak Pokok Kendaraan Mutasi dari Luar Daerah Jabar, Catat Tanggalnya!

Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail beralasan, penurunan target ini karena berkurangnya pendapatan transfer dari pemerintah pusat.

Khususnya Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik di sektor infrastruktur jalan dan irigasi.

“Meski ada tekanan dari sisi pendapatan transfer, kami tetap berupaya memperkuat kemandirian fiskal daerah melalui optimalisasi PAD,” ujar Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail.

Di sisi lain, belanja daerah justru meningkat sebesar Rp19,77 miliar. Dari Rp3,46 triliun menjadi Rp3,48 triliun.

“Tambahan anggaran ini diarahkan pada kesehatan, pendidikan, pengendalian inflasi, serta cadangan pangan-sektor yang dinilai langsung menyentuh kebutuhan dasar masyarakat,” katanya.

Di tengah tekanan dari transfer pusat, PAD Bandung Barat justru mencatat rekor baru. Untuk pertama kalinya, PAD menembus Rp1,033 triliun, naik Rp81,08 miliar dari sebelumnya Rp952,02 miliar.

Bogor Genjot Pendapatan

Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kabupaten Bogor melaporkan, telah mencapai 77,51 persen dari target Pendapatan Asli Daerah (PAD) per 17 September 2025.

Baca Juga:Bupati Bandung Bahas Strategi Peningkatan Penerimaan Pajak Daerah Bersama BapendaRealisasi Pendapatan Daerah 2024 Capai 100,07 Persen, Bapenda Petakan Pajak Alat Berat dan Opsen MBLB untuk 2025

Kepala Bappenda Kabupaten Bogor Adi Mulyadi mengatakan, berdasarkan persentase per September 2025 sudah sesuai target pencapaian PAD.

Meski begitu, pihaknya terus menggenjot pendapatan agar melebihi target PAD yang sudah ditetapkan.

“Jika melihat prosentase pencapaian PAD sampai dengan September sudah sesuai berdasarkan target, namun demikian upaya untuk mencapai target terus dilakukan sehingga tidak hanya dapat mencapai target namun harapannya dapat mencapai diatas target yang sudah ditetapkan,” kata Adi saat dikonfirmasi, pada Jumat (19/9/2025).

Ia menjelaskan, sektor penyumbang PAD terbesar di Kabupaten Bogor yakni pajak daerah yang berkontribusi sebesar 72,83 persen dari keseluruhan sektor kontribusi PAD.

0 Komentar