The Papandayan Jazz Fest 2025: Satu Dekade Merajut Budaya dan Musik Jazz dalam “A Culture Resonance”

The Papandayan Jazz Fest 2025: Satu Dekade Merajut Budaya dan Musik Jazz dalam “A Culture Resonance”
The Papandayan Jazz Fest 2025: Satu Dekade Merajut Budaya dan Musik Jazz dalam “A Culture Resonance”
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Bandung bersiap menyambut kembali The Papandayan Jazz Fest (TPJF) 2025 yang akan berlangsung pada 4–5 Oktober 2025 di The Papandayan Hotel.

Memasuki satu dekade perjalanannya, festival musik jazz tahunan ini mengusung tema “A Culture Resonance”—sebuah konsep yang merangkai kemegahan jazz dengan kekayaan budaya, gaya hidup, kuliner, dan semangat komunitas.

Lebih dari sekadar festival musik, TPJF hadir sebagai ruang perjumpaan budaya yang mampu menciptakan resonansi mendalam bagi para penikmat seni dan musik.

Baca Juga:Bandung Photography Triennale 2025 Mengusung Tema Synthetic VisionBrand Skincare Lokal Bandung, R-SCINTI, Hadirkan Program Sosial Lewat Setiap Pembelian Produk  

Sejak pertama kali digelar pada tahun 2015, TPJF hadir sebagai bentuk komitmen The Papandayan untuk menghadirkan panggung yang konsisten bagi para musisi jazz dari berbagai generasi, baik nasional maupun internasional.

Perjalanan panjang selama satu dekade ini, kini menorehkan pencapaian bersejarah: Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) akan memberikan penghargaan kepada The Papandayan sebagai satu-satunya hotel di Indonesia yang berhasil menggelar festival jazz tahunan selama 10 tahun berturut-turut.

General Manager The Papandayan sekaligus Founder TP Jazz Management, Bobby Renaldi, menekankan nilai budaya yang menjadi dasar dari festival ini.

“Sepuluh tahun perjalanan The Papandayan Jazz Fest adalah sebuah perayaan atas rasa dan semangat yang kami bangun bersama. Sejak awal, TPJF bukan hanya festival musik, melainkan panggung budaya, ruang perjumpaan, dan simbol keterbukaan yang kami hadirkan dari Bandung untuk dunia. Tahun ini, dengan tema ‘A Culture Resonance’, kami ingin menggaungkan pesan bahwa jazz adalah bahasa universal yang mampu merangkul semua orang, melampaui batas usia, latar belakang, atau identitas,” ujarnya.

Tahun ini, TPJF 2025 menghadirkan pengalaman festival yang lebih kaya, dengan delapan panggung musik yang tersebar di seluruh area hotel, mulai dari Suagi Grand Ballroom sebagai panggung utama, hingga Tropical Garden, Pool Deck, dan area Pasar Jazz yang selalu menjadi daya tarik bagi para pengunjung.

Panggung-panggung ini tidak hanya menampilkan musik jazz dalam berbagai warna, tetapi juga genre lain seperti pop, soul, funk, dan hip-hop, menjadikan TPJF sebagai festival musik lintas genre dengan sentuhan budaya yang unik.

0 Komentar